Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memamerkan inovasi berupa Strategi Optimalisasi Sistem Rujukan Kegawatdaruratan Berbasis Masyarakat atau SiGardaMas.
Direktur RSUD Ciawi dr Fusia Meidiawaty di Cibinong, Rabu, mengungkapkan inovasi yang dihadirkan kali ini merupakan jawaban atas tantangan besar dalam sistem rujukan kegawatdaruratan yang sering kali dihadapi.
SiGardaMas merupakan sebuah sistem digital yang dirancang untuk mempercepat respons terhadap panggilan darurat medis.
Melalui pemetaan wilayah secara digital, sistem ini dapat mengidentifikasi ambulans desa terdekat dengan lokasi pasien dan mengarahkannya ke tempat kejadian.
Baca juga: Kemensos operasi gratis 350 pasien katarak di RSUD Ciawi Bogor
Baca juga: RSUD Ciawi Bogor kembangkan berbagai layanan ke arah digital berbasis aplikasi
Integrasi dengan layanan telemedicine memungkinkan dokter untuk memberikan arahan medis yang tepat kepada petugas ambulans sebelum tiba di lokasi pasien.
Menurut dr Fusia, dengan melibatkan masyarakat secara langsung dan memanfaatkan teknologi modern, sistem ini meningkatkan kecepatan dan ketepatan penanganan kegawatdaruratan.
“Inisiatif ini diharapkan akan membawa dampak positif yang signifikan bagi masyarakat kita, khususnya dalam situasi-situasi yang memerlukan penanganan cepat dan tepat,” jelas dr Fusia.
Ia mengatakan, SiGardaMas menjadi bentuk keseriusan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan berkolaborasi bersama Puskesmas dan ambulans desa.
Karena, kata dia, pada dasarnya tujuan Puskesmas, ambulans desa, dan rumah sakit adalah sama, yakni membantu masyarakat dalam mengatasi permasalahan kesehatannya.
Baca juga: RSUD Ciawi kini memiliki layanan kateterisasi jantung
“Kami berharap SiGardaMas dapat segera berjalan dan dimanfaatkan oleh masyarakat Kabupaten Bogor, sehingga masyarakat Kabupaten Bogor dapat merasakan manfaat langsung dari sistem rujukan gawat darurat yang lebih cepat, tepat, dan efisien,” ujarnya.
Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu berharap inovasi ini juga bisa diadopsi RSUD lainnya yang ada di Kabupaten Bogor untuk memudahkan masyarakat mengakses layanan kedaruratan.
“Mari budaya inovatif seperti ini terus kita bangun di Kabupaten Bogor, jadi kita jangan terjebak dalam pekerjaan rutinitas saja, perlu gagasan inovatif untuk membangun daerah. Harapannya bagaimana kita bisa menularkan gagasan yang baik ini ke lingkungan sekitar kita,” ujar Asmawa.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Direktur RSUD Ciawi dr Fusia Meidiawaty di Cibinong, Rabu, mengungkapkan inovasi yang dihadirkan kali ini merupakan jawaban atas tantangan besar dalam sistem rujukan kegawatdaruratan yang sering kali dihadapi.
SiGardaMas merupakan sebuah sistem digital yang dirancang untuk mempercepat respons terhadap panggilan darurat medis.
Melalui pemetaan wilayah secara digital, sistem ini dapat mengidentifikasi ambulans desa terdekat dengan lokasi pasien dan mengarahkannya ke tempat kejadian.
Baca juga: Kemensos operasi gratis 350 pasien katarak di RSUD Ciawi Bogor
Baca juga: RSUD Ciawi Bogor kembangkan berbagai layanan ke arah digital berbasis aplikasi
Integrasi dengan layanan telemedicine memungkinkan dokter untuk memberikan arahan medis yang tepat kepada petugas ambulans sebelum tiba di lokasi pasien.
Menurut dr Fusia, dengan melibatkan masyarakat secara langsung dan memanfaatkan teknologi modern, sistem ini meningkatkan kecepatan dan ketepatan penanganan kegawatdaruratan.
“Inisiatif ini diharapkan akan membawa dampak positif yang signifikan bagi masyarakat kita, khususnya dalam situasi-situasi yang memerlukan penanganan cepat dan tepat,” jelas dr Fusia.
Ia mengatakan, SiGardaMas menjadi bentuk keseriusan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan berkolaborasi bersama Puskesmas dan ambulans desa.
Karena, kata dia, pada dasarnya tujuan Puskesmas, ambulans desa, dan rumah sakit adalah sama, yakni membantu masyarakat dalam mengatasi permasalahan kesehatannya.
Baca juga: RSUD Ciawi kini memiliki layanan kateterisasi jantung
“Kami berharap SiGardaMas dapat segera berjalan dan dimanfaatkan oleh masyarakat Kabupaten Bogor, sehingga masyarakat Kabupaten Bogor dapat merasakan manfaat langsung dari sistem rujukan gawat darurat yang lebih cepat, tepat, dan efisien,” ujarnya.
Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu berharap inovasi ini juga bisa diadopsi RSUD lainnya yang ada di Kabupaten Bogor untuk memudahkan masyarakat mengakses layanan kedaruratan.
“Mari budaya inovatif seperti ini terus kita bangun di Kabupaten Bogor, jadi kita jangan terjebak dalam pekerjaan rutinitas saja, perlu gagasan inovatif untuk membangun daerah. Harapannya bagaimana kita bisa menularkan gagasan yang baik ini ke lingkungan sekitar kita,” ujar Asmawa.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024