Organisasi sosial kemanusiaan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat meninjau anak stunting di Desa Sriamur dan Karangsatria, Kecamatan Tambun Utara yang mendapatkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
"Kami meninjau kembali anak-anak penderita stunting di dua desa tersebut. Dilaporkan mereka mengalami perkembangan kesehatan yang cukup signifikan setelah program penetrasi kami lakukan," kata Kepala Markas PMI Kabupaten Bekasi Meyliany di Cikarang, Senin.
Ia mengatakan PMI Kabupaten Bekasi telah menuntaskan program PMT sesuai dengan aturan Kemenkes RI berkaitan pendampingan selama 56 hari kepada para orang tua yang memiliki anak terindikasi stunting.
Baca juga: Pemkab Bekasi fasilitasi penyaluran TJSLP kepada masyarakat bantu tekan stunting
"Di sini PMI sebagai petugas penghubung (Liaison Officer) untuk Kecamatan Tambun Utara, khususnya pada dua desa yang didapati anak-anak terindikasi stunting. Alhamdulillah melalui pendampingan ini hasilnya sudah bisa dilihat dari sasaran di masing-masing desa," katanya.
Dirinya menyebutkan di Desa Sriamur ada empat orang anak penderita stunting sedangkan Desa Karangsatria terdapat 16 anak yang mengalami penyakit gizi buruk tersebut.
Seluruh anak penderita stunting di Desa Sriamur diketahui telah mengalami peningkatan kesehatan secara fisik, baik dari tinggi badan maupun berat badan.
Sedangkan di Desa Karangsatria terdapat sembilan dari total 16 anak penderita stunting yang berhasil tumbuh dan berkembang dengan baik sejak menerima bantuan makanan tambahan bergizi dari PMI Kabupaten Bekasi.
Baca juga: PKK Bekasi minta kader di setiap kecamatan tingkatkan peran tekan stunting
Meyliany berharap para orang tua bisa lebih peduli dengan asupan makanan yang diberikan kepada anak-anaknya dengan menjadikan program PMT sebagai pedoman memenuhi kebutuhan protein anak agar mereka bisa sembuh dari stunting.
"Karena sekarang pendampingan PMT sudah selesai, besar harapan kami untuk kembali pola-pola makan itu dikembangkan dan diikuti dengan mengadopsi menu-menu makanan yang sudah kami berikan setiap hari. Agar anak-anak kembali mendapatkan sumber protein yang cukup," ucapnya.
PMI Kabupaten Bekasi turut memberikan apresiasi kepada para relawan desa atau para kader Puskesmas atas kerja keras dan dedikasi membantu program pendampingan selama program PMT berlangsung dengan memberikan menu makanan tambahan bergizi dari rumah ke rumah setiap hari.
Baca juga: 100 kader posyandu Bekasi ikut pelatihan tekan angka kasus stunting
Kepala Puskesmas Sriamur Wira Atmaja mengucapkan terima kasih atas kontribusi seluruh pihak termasuk PMI Kabupaten Bekasi mengingat program nasional penanggulangan stunting memerlukan kontribusi semua pihak agar prevalensi angka stunting bisa ditekan.
"Pendampingan PMT ini benar-benar menjadi kunci keberhasilan yang nyata, di mana kami juga dari Puskesmas Sriamur terus mengawasi dan melakukan pendataan secara berkala," katanya.
Kepala Puskesmas Karangsatria Susi Asmawati mengatakan melalui pendistribusian dan pendampingan PMT tersebut, sembilan anak di wilayah cakupan pelayanannya dinyatakan terbebas dari stunting.
"Dari data yang kami lakukan, sembilan anak ini berat badan dan tinggi badannya naik secara signifikan. Jadi ada 60 persen dari semuanya ini meningkat, itu berkat makanan yang disuplai sangat tinggi protein," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Kami meninjau kembali anak-anak penderita stunting di dua desa tersebut. Dilaporkan mereka mengalami perkembangan kesehatan yang cukup signifikan setelah program penetrasi kami lakukan," kata Kepala Markas PMI Kabupaten Bekasi Meyliany di Cikarang, Senin.
Ia mengatakan PMI Kabupaten Bekasi telah menuntaskan program PMT sesuai dengan aturan Kemenkes RI berkaitan pendampingan selama 56 hari kepada para orang tua yang memiliki anak terindikasi stunting.
Baca juga: Pemkab Bekasi fasilitasi penyaluran TJSLP kepada masyarakat bantu tekan stunting
"Di sini PMI sebagai petugas penghubung (Liaison Officer) untuk Kecamatan Tambun Utara, khususnya pada dua desa yang didapati anak-anak terindikasi stunting. Alhamdulillah melalui pendampingan ini hasilnya sudah bisa dilihat dari sasaran di masing-masing desa," katanya.
Dirinya menyebutkan di Desa Sriamur ada empat orang anak penderita stunting sedangkan Desa Karangsatria terdapat 16 anak yang mengalami penyakit gizi buruk tersebut.
Seluruh anak penderita stunting di Desa Sriamur diketahui telah mengalami peningkatan kesehatan secara fisik, baik dari tinggi badan maupun berat badan.
Sedangkan di Desa Karangsatria terdapat sembilan dari total 16 anak penderita stunting yang berhasil tumbuh dan berkembang dengan baik sejak menerima bantuan makanan tambahan bergizi dari PMI Kabupaten Bekasi.
Baca juga: PKK Bekasi minta kader di setiap kecamatan tingkatkan peran tekan stunting
Meyliany berharap para orang tua bisa lebih peduli dengan asupan makanan yang diberikan kepada anak-anaknya dengan menjadikan program PMT sebagai pedoman memenuhi kebutuhan protein anak agar mereka bisa sembuh dari stunting.
"Karena sekarang pendampingan PMT sudah selesai, besar harapan kami untuk kembali pola-pola makan itu dikembangkan dan diikuti dengan mengadopsi menu-menu makanan yang sudah kami berikan setiap hari. Agar anak-anak kembali mendapatkan sumber protein yang cukup," ucapnya.
PMI Kabupaten Bekasi turut memberikan apresiasi kepada para relawan desa atau para kader Puskesmas atas kerja keras dan dedikasi membantu program pendampingan selama program PMT berlangsung dengan memberikan menu makanan tambahan bergizi dari rumah ke rumah setiap hari.
Baca juga: 100 kader posyandu Bekasi ikut pelatihan tekan angka kasus stunting
Kepala Puskesmas Sriamur Wira Atmaja mengucapkan terima kasih atas kontribusi seluruh pihak termasuk PMI Kabupaten Bekasi mengingat program nasional penanggulangan stunting memerlukan kontribusi semua pihak agar prevalensi angka stunting bisa ditekan.
"Pendampingan PMT ini benar-benar menjadi kunci keberhasilan yang nyata, di mana kami juga dari Puskesmas Sriamur terus mengawasi dan melakukan pendataan secara berkala," katanya.
Kepala Puskesmas Karangsatria Susi Asmawati mengatakan melalui pendistribusian dan pendampingan PMT tersebut, sembilan anak di wilayah cakupan pelayanannya dinyatakan terbebas dari stunting.
"Dari data yang kami lakukan, sembilan anak ini berat badan dan tinggi badannya naik secara signifikan. Jadi ada 60 persen dari semuanya ini meningkat, itu berkat makanan yang disuplai sangat tinggi protein," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024