Depok, 9/10 (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Depok melakukan mediasi dengan melakukan pertemuan antara pihak sekolah SMP Budi Utomo dan murid yang menjadi korban pengusiran, ASS (14), untuk melakukan titik temu kedua belah pihak.

"Kami hanya mengharapkan ada solusi antar-kedua belah pihak antara murid dan pihak sekolah," kata Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan Dinas Pendidikan Kota Depok Siti Chaerijah, di Depok, Selasa.

Pihak sekolah tidak menerima ASS karena dianggap telah mempermalukan dan tidak menjaga nama baik sekolah dan juga tidak memberikan keterangan selama tidak masuk sekolah.

Rauden Gultom, ibu ASS mengatakan pihak sekolah tidak menerima ASS karena dianggap telah mempermalukan dan tidak menjaga nama baik sekolah. "Masak diumumkan di lapangan upacara, selesai upacara anak saya langsung tidak boleh masuk kelas," katanya.

Sebelumnya murid SMP Budi Utomo ASS (14) yang juga menjadi korban dari perbuatan asusila diusir dari sekolahnya . ASS diculik dan disekap oleh Yogi alias Gilang alias Catur Sugianto teman yang baru dikenalnya satu bulan via Facebook. Selama sepekan ASS dibawa ke wilayah Bogor.

Namun ketika dirinya berhasil terbebas dari Yogi dan akan kembali bersekolah, tiba-tiba pihak sekolah mengusirnya. Hal tersebut membuat orang tua Rauden Gultom tak terima dengan perlakuan sekolah dan melapor Komnas Perlindungan Anak.

Sementara Pihak sekolah Yayasan Budi Utomo Depok tidak mengakui mengusir ASS dari sekolah. Yayasan hanya mengingatkan agar siswa tidak terlibat tindakan asusila. "Hanya diingatkan agar tidak ada tindakan serupa. Tidak ada pengusiran," kata salah seorang guru sekolah tersebut, Candra.


Feru L

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012