Palang Merah Indonesia (PMI) menyebutkan retrofitting atau metode untuk memperbaiki dan memperkuat struktur bangunan yang sudah berdiri merupakan hal yang sangat penting dalam upaya mengurangi dampak dan risiko yang ditimbulkan jika terjadi bencana gempa bumi.

"Istilah retrofitting masih banyak warga yang belum mengetahuinya, tetapi ilmu tentunya sangat penting diterapkan khususnya saat melaksanakan pembangunan untuk mengurangi dampak dari bencana gempa bumi. Apalagi seperti diketahui, Indonesia merupakan negara yang paling rawan terjadi gempa, bahkan sejak 2018 terjadi peningkatan angka kejadian gempa yang rata-rata di atas 11 ribu kali gempa setiap tahunnya," kata Kepala Markas Pusat PMI Arifin M Hadi pada webinar Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2024 melalui retrofitting rumah aman gempa serta memperingati 20 tahun peristiwa gempa dan tsunami Aceh, Kamis (15/8).

Menurut Arifin, pada webinar dengan tema membangun rumah aman gempa melalaui perkuatan retrofitting sebagai upaya pengurangan risiko bencana gempa, pihaknya juga menggandeng Politeknik Akbar Surakarta untuk berdiskusi dalam upaya pembelajaran bersama akan pentingnya kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana saat ini.

Baca juga: PMI kumpulkan data dasar di masyarakat laksanakan program kesiapsiagaan gempa
Baca juga: PMI Sukabumi gelar pelatihan SOP pemanfaatan internet saat bencana

Pembelajaran retrofitting ini penting, oleh karena itu PMI menghadirkan narasumber yang berkompeten salah satunya Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi untuk membahas pengurangan risiko bencana khususnya gempa bumi.

Gempa bumi di Indonesia menjadi salah satu penyebab terbesar terjadinya kasus kematian serta kerugian ekonomi bagi masyarakat dalam beberapa tahun terakhir. Tentunya rumah atau bangunan menjadi salah satu hal yang menimbulkan korban jiwa saat terjadi bencana gempa bumi.

Selain itu, gempa bumi menjadi ancaman yang tidak dapat dicegah dan dapat mengakibatkan runtuhnya bangunan. Dengan ancaman tersebut permasalahan yang terjadi adalah kurangnya kesadaran dari masyarakat akan praktek pembangunan dan banyak pemilik rumah yang tidak menyadari akan pentingnya retrofit.

Baca juga: PMI libatkan anak hingga remaja ikut berpartisipasi pengurangan risiko bencana

"Adanya program retrofit berbasis masyarakat menjadi langkah untuk memperkenalkan metode retrofitting lebih dikenal masyarakat luas. Hadirnya metode retrofitting menjadi solusi untuk memperkuat struktur bangunan," tambahnya.

Sementara, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi mengatakan inisiasi yang saat ini dilakukan PMI dalam rangkaian menyambut PRB 2024 melalui kegiatan seri webinar sebagai pusat pembelajaran dan pengetahuan bersama terkait pengurangan risiko bencana

Dalam upaya kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana terus dilakukan pemerintah dengan mendorong pelibatan semua pihak untuk membangun ketangguhan bersama. Tentunya kegiatan ini bisa mengubah kebiasaan masyarakat khususnya saat mendirikan bangunan atau rumah sehingga bisa aman dari gempa, sehingga dampak dari bencana tersebut bisa ditekan.

Dalam webinar ini juga menghadirkan sejumlah narasumber lainnya seperti Country Program Manager Palang Merah Amerika Muchrizal Harris Ritonga, Country Manager Build Change Mediatrich Triani dan lainnya.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024