Bogor (Antara Megapolitan) - Penjualan bahan bakar minyak di sejumlah SPBU di wilayah Bogor dan sekitarnya selama arus mudik lebaran meningkat rata-rata 25 persen dari biasanya.
"Selama lebaran ini penjualan meningkat, terutama SBPU yang ada di kawasan wisatan seperti jalur Puncak, peningkatan mencapai 25 persen," kata Bahriaun, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) wilayah I Bogor, Jawa Baraat, kepada Antara di Bogor, Selasa.
Menurut Bahriun, peningkatan siginifikan terjadi untuk jenis bahan bakar Pertalite karena penggunanya cukup banyak dibanding premium. Setelah itu, premium dan pertamax, serta solar.
"Sejak pertalite diluncurkan, banyak pengalihan pengguna premium beralih ke pertalite, baik roda dua maupun roda empat," katanya.
Ia mengatakan, rata-rata SPBU menambah jumlah pasokan BBM menjadi 80 kilo liter untuk menghadapi libur lebaran. Untuk penjualan pertalite yang biasanya 20 kilo liter naik menjadi 25 kilo liter. Pasokan pertamax juga ditambah dari 7 kilo liter menjadi 16 kilo liter, begitu juga dengan premium.
Menurutnya, awal Ramadhan terjadi penurunan penjualan BBM karena banyak masyarakat menahan beraktivitas di luar ruangan dan berkurangnya aktivitas wisata.
Penurunan penjualan terjadi di masing-masing SPBU yang ada di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor. Menjelang sepekan lebaran, permintaan BBM meningkat bertahap, hingga puncaknya pada malam takbiran.
"Malam takbiran puncaknya masyarakat pakai banyak BBM, sampai libur lebaran dan arus balik," katanya.
Bahriun menjamin ketersediaan BBM di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor sampai berakhirnya libur lebaran aman dan mencukupi. Tercatat ada 23 SPBU di wilayah kota dan 102 SPBU di wilayah kabupaten.
"Sempat ada kekahawatiran pasokan terhambat karena adanya aksi mogok supir tangki Pertamina. Tetapi berhasil diatasi, dropping atau pengiriman BBM lancar sampai sekarang," kata Bahriun.
Bahriun menambahkan, selama libur lebaran ini Hiswana Migas terus melakukan pemantauan di lapangan untuk mengantisipasi terjadi kelangkaan atau kekosong BBM di masing-masing SPBU.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Selama lebaran ini penjualan meningkat, terutama SBPU yang ada di kawasan wisatan seperti jalur Puncak, peningkatan mencapai 25 persen," kata Bahriaun, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) wilayah I Bogor, Jawa Baraat, kepada Antara di Bogor, Selasa.
Menurut Bahriun, peningkatan siginifikan terjadi untuk jenis bahan bakar Pertalite karena penggunanya cukup banyak dibanding premium. Setelah itu, premium dan pertamax, serta solar.
"Sejak pertalite diluncurkan, banyak pengalihan pengguna premium beralih ke pertalite, baik roda dua maupun roda empat," katanya.
Ia mengatakan, rata-rata SPBU menambah jumlah pasokan BBM menjadi 80 kilo liter untuk menghadapi libur lebaran. Untuk penjualan pertalite yang biasanya 20 kilo liter naik menjadi 25 kilo liter. Pasokan pertamax juga ditambah dari 7 kilo liter menjadi 16 kilo liter, begitu juga dengan premium.
Menurutnya, awal Ramadhan terjadi penurunan penjualan BBM karena banyak masyarakat menahan beraktivitas di luar ruangan dan berkurangnya aktivitas wisata.
Penurunan penjualan terjadi di masing-masing SPBU yang ada di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor. Menjelang sepekan lebaran, permintaan BBM meningkat bertahap, hingga puncaknya pada malam takbiran.
"Malam takbiran puncaknya masyarakat pakai banyak BBM, sampai libur lebaran dan arus balik," katanya.
Bahriun menjamin ketersediaan BBM di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor sampai berakhirnya libur lebaran aman dan mencukupi. Tercatat ada 23 SPBU di wilayah kota dan 102 SPBU di wilayah kabupaten.
"Sempat ada kekahawatiran pasokan terhambat karena adanya aksi mogok supir tangki Pertamina. Tetapi berhasil diatasi, dropping atau pengiriman BBM lancar sampai sekarang," kata Bahriun.
Bahriun menambahkan, selama libur lebaran ini Hiswana Migas terus melakukan pemantauan di lapangan untuk mengantisipasi terjadi kelangkaan atau kekosong BBM di masing-masing SPBU.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017