Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menyiapkan puluhan ribu liter air bersih untuk membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih akibat dampak kekeringan pada musim kemarau.
"Kami sudah koordinasi dengan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Purwakarta terkait dengan kesiapan pasokan air bersih itu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purwakarta, Heryadi Erlan, di Purwakarta, Rabu.
Ia menyampaikan selain pasokan air bersih, pihaknya juga menyiapkan personel dan armada pengangkut air bersih.
Baca juga: Pemkab Purwakarta pastikan pasokan air bersih aman meski musim kemarau
Menurut dia, puncak kekeringan pada musim kemarau tahun ini diperkirakan mulai Agustus. Kondisi itu akan berdampak terhadap sebagian besar wilayah Purwakarta, yang mengakibatkan masyarakat akan kesulitan air bersih.
"Untuk mengantisipasinya, kita telah bersiaga penuh menghadapi kekeringan. Puluhan ribu liter air bersih sudah kita siapkan untuk memasok warga masyarakat yang terdampak kekeringan," katanya.
Sesuai dengan data BPBD Purwakarta, sebanyak 52.500 liter air bersih telah disiapkan untuk membantu warga yang kesulitan mendapatkan air bersih pada musik kemarau tahun ini.
Baca juga: Purwakarta habiskan Rp8,9 miliar untuk bangun sarana dan sumber air baru
Hal tersebut dilakukan, karena sebanyak 88 titik lokasi kawasan pemukiman warga yang tersebar di 13 kecamatan, diperkirakan akan menjadi lokasi rawan air bersih.
"Kita juga menyiagakan armada tangki pengangkut air untuk memasok daerah yang kesulitan air bersih. Setiap satu armada tangki, disiapkan tiga petugas untuk melakukan pendistribusian air," kata Erlan.
Menurut dia, 13 kecamatan yang wilayahnya terdampak kekeringan itu di antaranya Kecamatan Babakancikao, Tegalwaru, Pasawahan, Sukasari, Pondoksalam, Kiarapedes, Purwakarta, Plered, Sukatani, Wanayasa, Bojong, Jatiluhur dan Kecamatan Darangdan.
Baca juga: Purwakarta bangun 15 titik sarana air bersih untuk ribuan rumah di 15 desa
Disebutkan bahwa pemetaan wilayah yang berpotensi terdampak kekeringan sehingga rawan air bersih itu disusun berdasarkan kasus serupa pada tahun 2023.
"Semua kecamatan yang kita antisipasi itu merupakan wilayah yang sama mengalami kesulitan air bersih saat musim kemarau tahun lalu," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Kami sudah koordinasi dengan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Purwakarta terkait dengan kesiapan pasokan air bersih itu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purwakarta, Heryadi Erlan, di Purwakarta, Rabu.
Ia menyampaikan selain pasokan air bersih, pihaknya juga menyiapkan personel dan armada pengangkut air bersih.
Baca juga: Pemkab Purwakarta pastikan pasokan air bersih aman meski musim kemarau
Menurut dia, puncak kekeringan pada musim kemarau tahun ini diperkirakan mulai Agustus. Kondisi itu akan berdampak terhadap sebagian besar wilayah Purwakarta, yang mengakibatkan masyarakat akan kesulitan air bersih.
"Untuk mengantisipasinya, kita telah bersiaga penuh menghadapi kekeringan. Puluhan ribu liter air bersih sudah kita siapkan untuk memasok warga masyarakat yang terdampak kekeringan," katanya.
Sesuai dengan data BPBD Purwakarta, sebanyak 52.500 liter air bersih telah disiapkan untuk membantu warga yang kesulitan mendapatkan air bersih pada musik kemarau tahun ini.
Baca juga: Purwakarta habiskan Rp8,9 miliar untuk bangun sarana dan sumber air baru
Hal tersebut dilakukan, karena sebanyak 88 titik lokasi kawasan pemukiman warga yang tersebar di 13 kecamatan, diperkirakan akan menjadi lokasi rawan air bersih.
"Kita juga menyiagakan armada tangki pengangkut air untuk memasok daerah yang kesulitan air bersih. Setiap satu armada tangki, disiapkan tiga petugas untuk melakukan pendistribusian air," kata Erlan.
Menurut dia, 13 kecamatan yang wilayahnya terdampak kekeringan itu di antaranya Kecamatan Babakancikao, Tegalwaru, Pasawahan, Sukasari, Pondoksalam, Kiarapedes, Purwakarta, Plered, Sukatani, Wanayasa, Bojong, Jatiluhur dan Kecamatan Darangdan.
Baca juga: Purwakarta bangun 15 titik sarana air bersih untuk ribuan rumah di 15 desa
Disebutkan bahwa pemetaan wilayah yang berpotensi terdampak kekeringan sehingga rawan air bersih itu disusun berdasarkan kasus serupa pada tahun 2023.
"Semua kecamatan yang kita antisipasi itu merupakan wilayah yang sama mengalami kesulitan air bersih saat musim kemarau tahun lalu," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024