Purwakarta (Antara Megapolitan) - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyatakan sekolah lima hari dalam sepekan telah diberlakukan di Purwakarta sejak tahun 2012, meski saat ini kebijakan tersebut baru akan diberlakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Sekolah lima hari dalam sepekan telah diberlakukan sejak tahun 2012 di Purwakarta. Tapi baru di-perbup-kan pada tahun 2015," katanya, di Purwakarta, Rabu.

Melalui kebijakan itu, setiap Senin siswa difokuskan mempelajari tentang nasionalisme kebangsaan. Kemudian Selasa fokus pada sejarah dunia, dan Rabu bertema dengan pendidikan kesundaan dan kearifan lokal.

Sedangkan pada Kamis, para siswa diajarkan tentang cara berkreatifitas, dan Jum`at para siswa difokuskan mendalami kehidupan religius mereka sesuai dengan agama yang dianutnya.

Untuk Sabtu dan Minggu, para pelajar di Purwakarta diwajibkan menjalani pendidikan di rumahnya masing-masing dengan dibimbing langsung oleh orang tua.

"Kita (di Purwakarta) tidak ada problem. Kebijakan sekolah lima hari sudah lama diterapkan di Purwakarta," katanya.

Ia mengatakan, supaya para pelajar tetap pulang ke rumah pada siang hari, jam masuk sekolah di Purwakarta dimajukan menjadi pukul 06.00 WIB.

Tujuan masuk sekolah lebihi pagi ialah mendidik para pelajar untuk bangun pagi dan tepat waktu untuk datang ke sekolah.

Konsep pendidikan di Purwakarta itu sendiri kini telah dituangkan dalam Peraturan Bupati Purwakarta Nomor 69 Tahun 2015 tentang Pendidikan Berkarakter.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017