Bogor (Antara Megapolitan) - Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan sebuah inovasi untuk membuat krim pembalut luka yang berasal dari nano-kolagen kerang hijau.
Pencetus ide tersebut Syifa Nurfadilah Rajbiani bersama empat mahasiswa lainnya yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKM-P) IPB.
Ide tersebut bermula ketika mereka melihat potensi kerang hijau yang cukup besar namun hingga kini pemanfaatannya masih belum optimal.
"Dari itu kami mulai terpikiran untuk membuat ide kreatif meneliti nano-kolagen yang menurut penelitian berperan penting dalam proses penyembuhan luka. Kerang hijau salah satunya memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yang diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai kolagen krim penyembuh luka," ujar Syifa Nurfadilah selaku ketua PKM-P.
Perairan Indonesia memiliki populasi kerang hijau yang cukup besar sehingga potensinya sangat besar untuk dimanfaatkan. Menurut penelitian, kerang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, yaitu 7.1-16.7 persen.
Kandungan protein tersebut dapat dimanfaatkan untuk dijadikan kolagen. Kolagen sendiri memegang peranan penting pada proses penyembuhan luka.
Peran penting tersebut antara lain; hemostasis, interaksi dengan trombosit, interaksi dengan fibronektin, meningkatkan eksudasi cairan, meningkatkan komponen seluler, meningkatkan faktor pertumbuhan dan mendorong proses fibroplasia dan terkadang pada proliferasi epidermis.
Syifa mengatakan, saat ini penelitian mengenai kolagen dan nano-kolagen sedang digencarkan karena efektivitasnya dalam menyelesaikan sebuah permasalahan.
Kolagen merupakan jaringan ikat yang terdiri dari serat protein kolagen dan elastis yang mengandung polisakarida serta bermacam-macam organik dan anorganik.
Nano-kolagen merupakan kolagen dalam ukuran berupa nano partikel. Penggunaan ukuran nano partikel itu berfungsi untuk mengantarkan obat secara intravena dan dapat melewati pembuluh darah terkecil sekalipun.
Selain itu, juga penggunaan krim nano kolagen akan memperluas permukaan obat sehingga meningkatkan kelarutan obat dan lebih meresap di dalam kulit.
Penelitian yang mereka lakukan ini bertempat di Laboratorium Teknik Kimia, Laboratorium Analisa Bahan dan Laboratorium Bahan Baku Hasil Perairan IPB.
"Bagian yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging kerang hijau. Daging kerang tersebut diproses sehingga diperoleh hasil akhirnya berupa nano kolagen. Selanjutnya nano kolagen tersebut yang akan menjadi bahan utama pembuatan krim pembalut luka," ujar Syifa.
Proses penelitian yang mereka lakukan telah sampai pada tahapan uji-uji di laboratorium seperti isolasi kolagen dan pembuatan nano kolagen, proses pembuatan krim, tinggal ada beberapa analisa yang harus dilakukan hingga akhirnya krim tersebut siap untuk diuji cobakan terhadap luka.
Melalui penelitian ini mereka berharap akan mampu menghasilkan nano kolagen yang optimal pada krim pembalut luka tersebut.
Krim pembalut luka yang ada pada saat ini umumnya dapat menyembuhkan luka, namun masih menyisakan bekas luka dalam waktu yang lama. Sehingga pemanfaatan kolagen dengan teknologi nano akan sangat berprospek untuk membuat krim pembalut luka dengan efektivitas yang lebih tinggi," ujarnya. (AT/NM)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Pencetus ide tersebut Syifa Nurfadilah Rajbiani bersama empat mahasiswa lainnya yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKM-P) IPB.
Ide tersebut bermula ketika mereka melihat potensi kerang hijau yang cukup besar namun hingga kini pemanfaatannya masih belum optimal.
"Dari itu kami mulai terpikiran untuk membuat ide kreatif meneliti nano-kolagen yang menurut penelitian berperan penting dalam proses penyembuhan luka. Kerang hijau salah satunya memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yang diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai kolagen krim penyembuh luka," ujar Syifa Nurfadilah selaku ketua PKM-P.
Perairan Indonesia memiliki populasi kerang hijau yang cukup besar sehingga potensinya sangat besar untuk dimanfaatkan. Menurut penelitian, kerang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, yaitu 7.1-16.7 persen.
Kandungan protein tersebut dapat dimanfaatkan untuk dijadikan kolagen. Kolagen sendiri memegang peranan penting pada proses penyembuhan luka.
Peran penting tersebut antara lain; hemostasis, interaksi dengan trombosit, interaksi dengan fibronektin, meningkatkan eksudasi cairan, meningkatkan komponen seluler, meningkatkan faktor pertumbuhan dan mendorong proses fibroplasia dan terkadang pada proliferasi epidermis.
Syifa mengatakan, saat ini penelitian mengenai kolagen dan nano-kolagen sedang digencarkan karena efektivitasnya dalam menyelesaikan sebuah permasalahan.
Kolagen merupakan jaringan ikat yang terdiri dari serat protein kolagen dan elastis yang mengandung polisakarida serta bermacam-macam organik dan anorganik.
Nano-kolagen merupakan kolagen dalam ukuran berupa nano partikel. Penggunaan ukuran nano partikel itu berfungsi untuk mengantarkan obat secara intravena dan dapat melewati pembuluh darah terkecil sekalipun.
Selain itu, juga penggunaan krim nano kolagen akan memperluas permukaan obat sehingga meningkatkan kelarutan obat dan lebih meresap di dalam kulit.
Penelitian yang mereka lakukan ini bertempat di Laboratorium Teknik Kimia, Laboratorium Analisa Bahan dan Laboratorium Bahan Baku Hasil Perairan IPB.
"Bagian yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging kerang hijau. Daging kerang tersebut diproses sehingga diperoleh hasil akhirnya berupa nano kolagen. Selanjutnya nano kolagen tersebut yang akan menjadi bahan utama pembuatan krim pembalut luka," ujar Syifa.
Proses penelitian yang mereka lakukan telah sampai pada tahapan uji-uji di laboratorium seperti isolasi kolagen dan pembuatan nano kolagen, proses pembuatan krim, tinggal ada beberapa analisa yang harus dilakukan hingga akhirnya krim tersebut siap untuk diuji cobakan terhadap luka.
Melalui penelitian ini mereka berharap akan mampu menghasilkan nano kolagen yang optimal pada krim pembalut luka tersebut.
Krim pembalut luka yang ada pada saat ini umumnya dapat menyembuhkan luka, namun masih menyisakan bekas luka dalam waktu yang lama. Sehingga pemanfaatan kolagen dengan teknologi nano akan sangat berprospek untuk membuat krim pembalut luka dengan efektivitas yang lebih tinggi," ujarnya. (AT/NM)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017