Bogor (Antara Megapolitan) - Pesantren Kilat Kebangsaan 2017 yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga diharapkan menjadi sarana menempa pemuda Indonesia dalam memperkokoh Pancasila.

"Kita harus membangun Pancasila agar bangsa ini terus-menerus berada dalam kebhinekaan dan bersama-sama membangun keadilan serta kesejahteraan," kata Deputi Bidang Pemuda Kemenpora, Faisal Abdullah dalam Pesantren Kilat (Sanlat) Ramadhan Kebangsaan di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP PON), Cibubur, Senin (12/6).

Menurut dia, program Sanlat Kebangsaan dirasakan penting di tengah gejolak masyarakat yang terjadi saat ini, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

"Kalau di dunia maya seolah-olah negara kita sudah hancur, tidak ada presiden. Semua orang berkata-kata semaunya sendiri," katanya.

Salah satu jalan memperbaiki situasi ini, lanjutnya, selain memperbanyak istigfar melalui Sanlat Kebangsaan para pemuda mendapat penjelasan yang baik tentang kebhinekaan dan memperkokoh Pancasila sebagai dasar bangsa.

"Dengan begitu, apa yang menjadi cita-cita pendiri bangsa ini memajukan Indonesia di bawah naungan Pancasila, dan menjalankannya secara komitmen serta konsisten," katanya.

Ia menyebutkan, pemuda Indonesia harus mengamati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai nilai luhur bangsa yang dapat diperoleh dari pendidikan sehari-hari.

Menurut dia, peran pemuda harus mampu menangkal paham-paham yang bersifat intoleran, radikalisme, ekstrimisme dan anti Pancasila karena tidak sesuai dengan karakter Bangsa Indonesia.

"Karakter bangsa Indonesia adalah tempat tumbuh kembangnya kebersamaan, kasih sayang dan menghormati satu sama lain," katanya.

Ia mengingatkan, agar pemuda tidak perlu saling menghina, antara yang bersarung dengan tidak bersarung. Tetapi hidup saling menghormati dan menghargai. Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

"Pemuda itu aset bangsa, seperti kata Bung Karno, `beri aku pemuda akan kuguncangkan dunia`. Jadi pemuda haruslah bersatu, jangan malah bercerai-berai, bangsa ini akan hancur," katanya.

Faisal menambahkan, mencintai Tanah Air sebagian dari iman. Cintai Indonesia karena seorang anak negeri tidak akan bisa kemana-mana kecuali Indonesia.

"Karena Indonesia Tanah Air kita," katanya.

Sanlat Kebangsaan Kemepora diikuti 150 peserta dari lima provinsi dan wilayah Jabodetabek. Sanlat yang dibuka 11 Juni ditutup 14 Juni 2017.

Sanlat Kebangsaan mengangkat tema "Melalui Pesantren Kilat Pemuda Kita Kokohkan Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa" dalam rangka mendukung fasilitas pelatihan revolusi mental bagi pemuda.

Sanlat Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Kemenpora bekerjasama dengan Kantor Berita Antara dan Yayasan Attawasud. Juga didukung sejumlah mitra diantaranya Indocement, TSI Cisarua, Unitex, Alfamart, PCNU Kota Bogor dan APRIL.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017