Aris Hidayat, mahasiswa Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (FEM-IPB), bukanlah mahasiswa biasa yang hanya menjalani aktivitas kampus pada umumnya. Ia adalah seorang
pemilik sebuah outlet Klausa Cake yang berada di Babakan Tengah, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

Aris biasa ia disapa, memulai bisnisnya saat masih duduk di bangku SMA. Sebelum memulai bisnis Klausa Cake, Aris sudah lebih dulu mencoba berbagai jenis bisnis. Sejak SMA, ia sudah pernah mencoba bisnis clothing yang
bekerjasama dengan pengusaha konveksi, berjualan ayam bakar, menjadi reseller atau penjual kue-kue basah, hingga akhirnya Aris menemukan bisnisnya sendiri melalui Klausa Cake ini.

Motivasi untuk membangun bisnis dan keinginan yang kuat untuk menjadi pengusaha membuat pria kelahiran 15 Agustus 1995 ini tak pernah berhenti mencari bisnis yang paling sesuai dijalani. Perjalanan bisnisnya saat di
IPB dimulai dari tingkat satu ketika masih di asrama.

Awalnya Aris mencoba berjualan kue-kue seperti risol, donat, dan dadar gulung. Kue-kue itu diperolehnya dari seorang pedagang yang berada di daerah Ciampea. Setiap pagi setelah subuh Aris langsung berangkat ke Ciampea menggunakan angkot. Tak jarang ia juga pernah terlambat mengikuti kuliah pagi karena harus mengambil kue. Namun hal itu tidak berlangsung lama, setelah menemukan ritmenya Arispun bisa menyeimbangkan antara urusan bisnis dan akademiknya.

Pengalamannya berjualan kue, membuat laki-laki asal Bekasi ini menemukan Klausa Cake. Saat itu Mahasiswa IPB semester 6 ini berinovasi untuk membuat kue sendiri.

Kue yang berbeda dari kue-kue yang ada di pasaran. Pengalamannya berjualan dadar gulung dan risol menjadi inspirasi pertama dalam membuat Klausa Cake. Kue ini memang terlihat seperti dadar gulung. Hanya saja bahan dasarnya terbuat dari coklat dan memiliki banyak varian rasa. Seperti harapannya di awal, akhirnya Aris berhasil membuat kue perpaduan antara kue tradisional dengan bahan kelas internasional.

Perjalanan bisnis Aris tidak berhenti sampai di situ. Di masa-masa awal membangun bisnis Klausa cake, Aris harus memutar otak untuk mencari modal usaha.

Dengan tekad yang kuat dan kesamaan visi, Aris mengajak dua orang temannya untuk patungan membangun usaha. Modal awal yang dibutuhkan saat itu Rp 5 juta. Bulan pertama penjualan produk mereka mengalami kerugian hingga Rp 2 juta. Namun di bulan ketiga semua kerugian itu dapat tertutupi. Hingga akhirnya kini, Aris sudah memiliki outlet dengan 3 orang karyawan.

Rupanya, ujian yang diterima Aris tidak hanya itu. Tahun kedua bisnisnya berjalan, Aris harus ditinggalkan oleh kedua rekannya. Ia harus berjuang sendirian lagi menstabilkan usahanya. Selain itu, Aris juga pernah dikhianati karyawannya. Tanpa seizin Aris, karyawannya membuka sendiri usaha yang sama yaitu membuat produk Klausa Cake.

Hal ini membuat Aris harus merasakan penurunan nilai akademik saat awal-awal menginjakan kaki di departemen. Walau sempat putus asa dan berpikir untuk berhenti, namun cita-cita Aris yang ingin menjadi pengusaha mampu mengalahkan segala lelahnya. Ia pun bangkit lagi dan berhasil meneruskan bisnis Klausa Cake.

Saat ini, Aris bersama tim barunya dari anggota Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merancang kembali bisnisnya untuk bisa berkembang lebih baik dan membuka cabang di tempat lain.   (KHO/ris).

Pewarta: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017