Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi melibatkan anak mulai usia dini hingga remaja untuk ikut berpartisipasi dalam berbagai aktivitas upaya pengurangan risiko bencana di Kota Sukabumi, Jawa Barat.
"Anak merupakan salah satu kelompok masyarakat yang paling rawan atau rentan menjadi korban dan terdampak bencana. Momen Hari Anak Nasional diperingati setiap 23 Juli, PMI berkomitmen meningkatkan partisipasi anak dalam upaya pengurangan risiko bencana," kata Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo di Sukabumi, Selasa.
Menurut Suranto, bertepatan dengan Hari Anak Nasional untuk memberikan penghormatan dan penghargaan terutama perlindungan kepada anak-anak, PMI Kota Sukabumi gencar melaksanakan edukasi dan simulasi melalui pendekatan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
Baca juga: Pergerakan Sesar Cimandiri isyaratkan pentingnya perkuat mitigasi bencana
Program ini merupakan upaya kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana yang menjadi program strategis. Pihaknya menilai anak merupakan salah satu kelompok rentan dalam masyarakat sehingga keselamatannya harus menjadi prioritas dari berbagai ancaman kejadian bencana.
Maka dari itu, partisipasi anak dalam upaya pengurangan resiko bencana merupakan hal yang penting, karena anak-anak mempunyai potensi untuk dilibatkan dalam upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana minimal di lingkungannya.
"Pendidikan kesiapsiagaan bencana harus diberikan sejak anak berusia dini, seperti memberikan edukasi serta simulasi aman dari bencana hingga memberikan pertolongan kepada korban bencana. Untuk teknis pembelajarannya pun disesuaikan dengan usia anak agar bisa dengan mudah diingat dan bisa dipraktekkan di kemudian hari khususnya saat terjadi bencana," tambahnya.
Baca juga: PMI Sukabumi selama Ramadhan tebar aksi kemanusiaan
Hondo mengatakan edukasi pengurangan resiko bencana rutin dilaksanakan PMI dengan mendatangi sekolah. Untuk melaksanakan program tersebut salah satunya dengan menggandeng Pengurus Daerah Ikatan Guru Raudlotul Athfal (IGRA) Kota Sukabumi dengan mengadakan kegiatan edukasi dan simulasi mitigasi bencana untuk anak usia dini.
Dalam setahun, jumlah anak di Kota Sukabumi yang sudah mendapatkan edukasi tentang pengurangan resiko, mitigasi dan kesiapsiagaan bencana dari PMI sebanyak 2.880 pelajar yang berasal dari 89 Raudlotul Athfal.
Kegiatan ini rutin dilakukan pihaknya setiap pekan baik dilaksanakan di sekolah maupun Markas PMI Kota Sukabumi untuk belajar dan simulasi bencana. Ia pun menargetkan tahun ini seluruh pelajar tingkat Raudlotul Athfal atau pendidikan anak usia dini (PAUD) sudah mendapatkan edukasi tentang kebencanaan.
Baca juga: PMI Sukabumi berikan pelatihan dan edukasi ratusan pelajar PAUD tentang mitigasi bencana
Program kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana merupakan komitmen lembaga kemanusiaan terbesar di Indonesia untuk membantu pemerintah baik daerah maupun pusat yang dimana program tersebut merupakan dukungan PMI Pusat dan mitra dari Palang Merah Amerika (Amcross)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Anak merupakan salah satu kelompok masyarakat yang paling rawan atau rentan menjadi korban dan terdampak bencana. Momen Hari Anak Nasional diperingati setiap 23 Juli, PMI berkomitmen meningkatkan partisipasi anak dalam upaya pengurangan risiko bencana," kata Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo di Sukabumi, Selasa.
Menurut Suranto, bertepatan dengan Hari Anak Nasional untuk memberikan penghormatan dan penghargaan terutama perlindungan kepada anak-anak, PMI Kota Sukabumi gencar melaksanakan edukasi dan simulasi melalui pendekatan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
Baca juga: Pergerakan Sesar Cimandiri isyaratkan pentingnya perkuat mitigasi bencana
Program ini merupakan upaya kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana yang menjadi program strategis. Pihaknya menilai anak merupakan salah satu kelompok rentan dalam masyarakat sehingga keselamatannya harus menjadi prioritas dari berbagai ancaman kejadian bencana.
Maka dari itu, partisipasi anak dalam upaya pengurangan resiko bencana merupakan hal yang penting, karena anak-anak mempunyai potensi untuk dilibatkan dalam upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana minimal di lingkungannya.
"Pendidikan kesiapsiagaan bencana harus diberikan sejak anak berusia dini, seperti memberikan edukasi serta simulasi aman dari bencana hingga memberikan pertolongan kepada korban bencana. Untuk teknis pembelajarannya pun disesuaikan dengan usia anak agar bisa dengan mudah diingat dan bisa dipraktekkan di kemudian hari khususnya saat terjadi bencana," tambahnya.
Baca juga: PMI Sukabumi selama Ramadhan tebar aksi kemanusiaan
Hondo mengatakan edukasi pengurangan resiko bencana rutin dilaksanakan PMI dengan mendatangi sekolah. Untuk melaksanakan program tersebut salah satunya dengan menggandeng Pengurus Daerah Ikatan Guru Raudlotul Athfal (IGRA) Kota Sukabumi dengan mengadakan kegiatan edukasi dan simulasi mitigasi bencana untuk anak usia dini.
Dalam setahun, jumlah anak di Kota Sukabumi yang sudah mendapatkan edukasi tentang pengurangan resiko, mitigasi dan kesiapsiagaan bencana dari PMI sebanyak 2.880 pelajar yang berasal dari 89 Raudlotul Athfal.
Kegiatan ini rutin dilakukan pihaknya setiap pekan baik dilaksanakan di sekolah maupun Markas PMI Kota Sukabumi untuk belajar dan simulasi bencana. Ia pun menargetkan tahun ini seluruh pelajar tingkat Raudlotul Athfal atau pendidikan anak usia dini (PAUD) sudah mendapatkan edukasi tentang kebencanaan.
Baca juga: PMI Sukabumi berikan pelatihan dan edukasi ratusan pelajar PAUD tentang mitigasi bencana
Program kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana merupakan komitmen lembaga kemanusiaan terbesar di Indonesia untuk membantu pemerintah baik daerah maupun pusat yang dimana program tersebut merupakan dukungan PMI Pusat dan mitra dari Palang Merah Amerika (Amcross)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024