Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengampanyekan larangan penggunaan kantong plastik kepada para pedagang pakan hewan.
Pendiri Taman Safari Indonesia Jansen Manansang saat sosialisasi di TSI, Cisarua, Rabu, mengatakan kampanye ini merupakan tindak lanjut dari insiden pemberian makan kantong plastik oleh wisatawan ke satwa kuda nil.
"Kita jelaskan jangan pakai kantong plastik, memang sudah setuju, tidak ada lagi ikatan dari tali rafia dan diganti seperti dari gedebog pisang, sehingga kalau dimakan juga aman," ujar Jansen.
Baca juga: Unnes beri penghargaan pendiri TSI Jansen Manansang atas dedikasi selamatkan satwa
Baca juga: TSI Bogor luncurkan Anniversary Cowboy Show Ke-20
Menurut dia, para pedagang yang mayoritas berjualan wortel di sepanjang area menuju Taman Safari Bogor itu bisa mengemas dagangannya menggunakan tali berbahan tumbuhan seperti batang pohon pisang, sehingga tidak memakai kantong plastik.
"Semua pedagang setuju untuk mengemas dagangannya tidak menggunakan kantong plastik," ujarnya.
Senior Vice President Marketing Taman Safari Indonesia Group Alexander Zilkarnain menjelaskan bahwa pada peristiwa pemberian makan hewan berupa sampah plastik yang berlangsung Kamis (20/6), petugas kesehatan hewan Taman Safari Bogor saat itu dengan sigap mengeluarkan kantong plastik dari mulut kuda nil.
"Terima kasih kepada netizen yang sudah menginformasikan mengenai hal ini, dan dengan segera dan sigap petugas kami melakukan langkah-langkah tertentu," kata Alexander.
Baca juga: TSI Bogor peringati 20 tahun Cowboy Show
Ia memastikan saat ini kuda nil tersebut dalam kondisi sehat berkat penanganan sigap dari petugas.
"Kondisi kuda nil saat ini baik, tidak terpengaruh dari kejadian kemarin, karena segera diambil dan langsung diberikan penanganan dan mitigasi yang tepat," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Pendiri Taman Safari Indonesia Jansen Manansang saat sosialisasi di TSI, Cisarua, Rabu, mengatakan kampanye ini merupakan tindak lanjut dari insiden pemberian makan kantong plastik oleh wisatawan ke satwa kuda nil.
"Kita jelaskan jangan pakai kantong plastik, memang sudah setuju, tidak ada lagi ikatan dari tali rafia dan diganti seperti dari gedebog pisang, sehingga kalau dimakan juga aman," ujar Jansen.
Baca juga: Unnes beri penghargaan pendiri TSI Jansen Manansang atas dedikasi selamatkan satwa
Baca juga: TSI Bogor luncurkan Anniversary Cowboy Show Ke-20
Menurut dia, para pedagang yang mayoritas berjualan wortel di sepanjang area menuju Taman Safari Bogor itu bisa mengemas dagangannya menggunakan tali berbahan tumbuhan seperti batang pohon pisang, sehingga tidak memakai kantong plastik.
"Semua pedagang setuju untuk mengemas dagangannya tidak menggunakan kantong plastik," ujarnya.
Senior Vice President Marketing Taman Safari Indonesia Group Alexander Zilkarnain menjelaskan bahwa pada peristiwa pemberian makan hewan berupa sampah plastik yang berlangsung Kamis (20/6), petugas kesehatan hewan Taman Safari Bogor saat itu dengan sigap mengeluarkan kantong plastik dari mulut kuda nil.
"Terima kasih kepada netizen yang sudah menginformasikan mengenai hal ini, dan dengan segera dan sigap petugas kami melakukan langkah-langkah tertentu," kata Alexander.
Baca juga: TSI Bogor peringati 20 tahun Cowboy Show
Ia memastikan saat ini kuda nil tersebut dalam kondisi sehat berkat penanganan sigap dari petugas.
"Kondisi kuda nil saat ini baik, tidak terpengaruh dari kejadian kemarin, karena segera diambil dan langsung diberikan penanganan dan mitigasi yang tepat," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024