Bekasi (Antara Megapolitan) - Sebanyak 59 camat dari 11 provinsi di Indonesia mendatangi Kota Bekasi, Jawa Barat, menemui Wali Kota Rahmat Effendi, Selasa siang, dalam rangka observasi lapangan.
"Mereka ingin melihat perubahan kota ini yang penuh dengan multietnis dan bisa mengetahui apa saja yang ada di sini dari segi infrastruktur, pemerintahan, Ruang Terbuka Hijau (RTH), serta ikon yang ada," kata Wali Kota Rahmat di Bekasi.
Audiensi itu berlangsung di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji bersama Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kota Bekasi, Reny Hendrawati.
Rombongan para camat yang observasi ke Kota Bekasi didampingi oleh Kepala Bidang Politik dan Pemerintahan Umum Eenergi dan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Ronald P Siagian.
Dalam sambutannya, Rahmat mengemukakan wilayahnya saat ini memiliki penduduk berjumlah 2,6 juta jiwa dengan luas wilayah 21 ribu hektare.
"Kota Bekasi tergolong padat, berbeda dengan wilayah lain yang penduduknya masih di bawah 2 juta jiwa," katanya.
Menurut dia, Kota Bekasi mendapatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ke dua terbesar di Jawa Barat atau menempati peringkat kedua dari Kota Bandung yang menjadi ibu kota Provinsi Jawa Barat.
Rahmat juga menyampaikan bahwa Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondok Melati telah meraih penghargaan Harapan 1 untuk kategori kelurahan terbaik tingkat nasional serta kategori Kota Kerukunan Beragama yang terpilih dari 3 Kota se Indonesia.
Selain itu, Rahmat juga memaparkan tentang keberadaan sampah DKI Jakarta yang kini dikelola di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
"Sampah DKI yang dikelola di Kota Bekasi saat ini hampir 8 ribu ton per harinya. Sampah itu dikelola melalui teknologi modern," katanya.
Rombongan camat kemudian diundang menghadiri kegiatan Apel Akbar Hari Kebangkitan Nasional di Stadion Patriot Chandrabaga pada Rabu (24/5) pagi.
Usai sambutan, Rahmat menyerahkan plakat Kota Bekasi untuk Kepala Bidang Politik dan Pemerintahan Umum ESDM Mendagri, Ronald P Siagian serta untuk peserta.
(ADV/Humas Pemkot Bekasi).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Mereka ingin melihat perubahan kota ini yang penuh dengan multietnis dan bisa mengetahui apa saja yang ada di sini dari segi infrastruktur, pemerintahan, Ruang Terbuka Hijau (RTH), serta ikon yang ada," kata Wali Kota Rahmat di Bekasi.
Audiensi itu berlangsung di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji bersama Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kota Bekasi, Reny Hendrawati.
Rombongan para camat yang observasi ke Kota Bekasi didampingi oleh Kepala Bidang Politik dan Pemerintahan Umum Eenergi dan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Ronald P Siagian.
Dalam sambutannya, Rahmat mengemukakan wilayahnya saat ini memiliki penduduk berjumlah 2,6 juta jiwa dengan luas wilayah 21 ribu hektare.
"Kota Bekasi tergolong padat, berbeda dengan wilayah lain yang penduduknya masih di bawah 2 juta jiwa," katanya.
Menurut dia, Kota Bekasi mendapatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ke dua terbesar di Jawa Barat atau menempati peringkat kedua dari Kota Bandung yang menjadi ibu kota Provinsi Jawa Barat.
Rahmat juga menyampaikan bahwa Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondok Melati telah meraih penghargaan Harapan 1 untuk kategori kelurahan terbaik tingkat nasional serta kategori Kota Kerukunan Beragama yang terpilih dari 3 Kota se Indonesia.
Selain itu, Rahmat juga memaparkan tentang keberadaan sampah DKI Jakarta yang kini dikelola di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
"Sampah DKI yang dikelola di Kota Bekasi saat ini hampir 8 ribu ton per harinya. Sampah itu dikelola melalui teknologi modern," katanya.
Rombongan camat kemudian diundang menghadiri kegiatan Apel Akbar Hari Kebangkitan Nasional di Stadion Patriot Chandrabaga pada Rabu (24/5) pagi.
Usai sambutan, Rahmat menyerahkan plakat Kota Bekasi untuk Kepala Bidang Politik dan Pemerintahan Umum ESDM Mendagri, Ronald P Siagian serta untuk peserta.
(ADV/Humas Pemkot Bekasi).
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017