Ribuan hektare areal persawahan yang tersebar di beberapa daerah Pantura Kabupaten Subang, Jawa Barat, mengalami kekeringan pada musim kemarau tahun ini.

"Sekarang sudah musim kemarau, dan dampaknya sudah terasa di sektor pertanian," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Subang, Nenden Setiawati, di Subang, Selasa.

Sesuai dengan catatan Dinas Pertanian Subang, kekeringan sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir akibat berkurangnya pasokan air untuk sektor pertanian pada musim kemarau.

Ada sekitar 2 ribu hektare areal persawahan yang mengalami kekeringan. Sebagian besarnya tersebar di sejumlah daerah Pantura Subang, seperti di wilayah Kecamatan Ciasem dan Kecamatan Blanakan.

Baca juga: Ratusan hektare sawah di Karawang kekeringan akibat pendangkalan saluran irigasi
Baca juga: Sebanyak 36 ribu warga Karawang masih kesulitan air bersih

Nenden mengatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan pengajuan bantuan mesin pompa air ke Kementerian Pertanian.

"Kami sudah mengajukan bantuan mesin pompa air ke Kementerian Pertanian agar menyalurkan bantuan 200 unit. Tapi sampai saat ini yang terealisasi baru 95 unit mesin pompa air," katanya.

Ia berharap agar pemerintah pusat yang dalam hal ini Kementerian Pertanian segera menambah bantuan mesin pompa air ke Subang. Sehingga bisa membantu petani di musim kemarau seperti saat ini.

Atas kondisi kekeringan seperti saat ini, para petani tidak bisa berbuat banyak. Sehingga sebagian areal persawahan di wilayah Pantura Subang belum bisa dimanfaatkan untuk menanam, dan kini masih menjadi tempat menggembala kambing.

Baca juga: Puluhan kelompok tani di Karawang peroleh bantuan pompa air hadapi kemarau

Saat ini, Subang berada di posisi ketiga daerah lumbung padi di Jawa Barat setelah Kabupaten Karawang dan Indramayu.

Luas lahan areal sawah di Subang hingga kini mencapai 89 ribu hektare. Sementara luas panen padi di wilayah Subang rata-rata mencapai 156.298,50 hektare per tahun. Sedangkan rata-rata produksi padinya mencapai 7 ton per hektare.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024