Penjabat Bupati Subang Imran menyampaikan agar jajarannya memperbanyak realisasi kegiatan yang berkaitan dengan upaya percepatan penanganan kasus stunting di daerah tersebut.
"Perbanyak kegiatan yang berkaitan dengan upaya penanganan kasus stunting, dan tetap fokus menjalaninya," kata Imran, di Subang, Rabu.
Ia menyampaikan bahwa selain melaksanakan seluruh kegiatan penanganan kasus stunting, pelaksanaannya juga harus dilakukan dengan fokus.
"Kami sangat berkomitmen untuk penyelesaian stunting di Subang. Karena itu, kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penanganan kasus stunting perlu dioptimalkan, dan perbaiki jika ditemukan kelemahannya," kata dia.
Baca juga: Wabup Subang: Tingkatkan sinergitas untuk percepatan penurunan kasus stunting
Imran mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menyukseskan penurunan stunting secara menyeluruh.
Sesuai dengan data Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) Subang, terdapat 1.520 bayi berusia di bawah lima tahun yang masuk kategori stunting di wilayah Subang.
Kepala BP4D Subang, Iwan Sahrul Anwar menyebutkan, angka stunting di Subang terus menunjukkan penurunan. Sesuai dengan data Februari 2024, angka prevalensi stunting melalui aplikasi mencapai 1.66 persen.
Baca juga: Pemkab Subang kolaborasi dengan Bulog dan BKKBN tangani stunting
Berdasarkan survei, kata dia, pada tahun 2023 meningkat di angka 18,70. Artinya untuk wilayah Subang, per Februari 2024, capaiannya sudah berada di bawah provinsi, yakni 18,8 persen.
Ketua BKKBN Jawa Barat Fazar Supriadi Sentosa mengapresiasi komitmen luar biasa dari setiap kepala daerah termasuk di Subang dalam upaya penanganan kasus stunting.
Di Jawa Barat, katanya, ada sebanyak 247.749 keluarga berisiko stunting. Sehingga semua pihak harus melakukan tugas sesuai lingkupnya masing-masing agar kegiatannya tepat sasaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Perbanyak kegiatan yang berkaitan dengan upaya penanganan kasus stunting, dan tetap fokus menjalaninya," kata Imran, di Subang, Rabu.
Ia menyampaikan bahwa selain melaksanakan seluruh kegiatan penanganan kasus stunting, pelaksanaannya juga harus dilakukan dengan fokus.
"Kami sangat berkomitmen untuk penyelesaian stunting di Subang. Karena itu, kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penanganan kasus stunting perlu dioptimalkan, dan perbaiki jika ditemukan kelemahannya," kata dia.
Baca juga: Wabup Subang: Tingkatkan sinergitas untuk percepatan penurunan kasus stunting
Imran mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menyukseskan penurunan stunting secara menyeluruh.
Sesuai dengan data Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) Subang, terdapat 1.520 bayi berusia di bawah lima tahun yang masuk kategori stunting di wilayah Subang.
Kepala BP4D Subang, Iwan Sahrul Anwar menyebutkan, angka stunting di Subang terus menunjukkan penurunan. Sesuai dengan data Februari 2024, angka prevalensi stunting melalui aplikasi mencapai 1.66 persen.
Baca juga: Pemkab Subang kolaborasi dengan Bulog dan BKKBN tangani stunting
Berdasarkan survei, kata dia, pada tahun 2023 meningkat di angka 18,70. Artinya untuk wilayah Subang, per Februari 2024, capaiannya sudah berada di bawah provinsi, yakni 18,8 persen.
Ketua BKKBN Jawa Barat Fazar Supriadi Sentosa mengapresiasi komitmen luar biasa dari setiap kepala daerah termasuk di Subang dalam upaya penanganan kasus stunting.
Di Jawa Barat, katanya, ada sebanyak 247.749 keluarga berisiko stunting. Sehingga semua pihak harus melakukan tugas sesuai lingkupnya masing-masing agar kegiatannya tepat sasaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024