Bogor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, melakukan kegiatan terpadu pemeriksaan kelaikan jalan kendaraan AKAP dan AKDP di Terminal Baranangsiang, Rabu, guna mengantisipasi kecelakaan transportasi umum yang dapat menelan korban jiwa.
"Kita pastikan bus yang berangkat dari Kota Bogor benar-benar layak jalan, jangan sampai terjadi lagi peristiwa seperti di Ciloto," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
Kegiatan terpadu pemeriksaan kelaikan jalan kendaraan bus AKAP dan AKDP melibatkan lintas instansi yakni Satlantas Polresta Bogor, DLLAJ dan Dinas Kesehatan Kota Bogor. Sasaran pemeriksaan yakni armad bus, serta tes urine bagi para sopir.
Sebanyak 50 unit kendaraan bus AKAP maupun AKDP menjalani pemeriksaan kelaikan jalan oleh tim DLLAJ dan Satlantas Polres Bogor Kota. Pemeriksaan meliputi kondisi kelaikan bus, seperti lampu utama, klarson, kondisi ban, rem, dan wipper atau pembersih kaca mobil.
"Ini pemeriksaan terpadu melibatkan Polresta Bogor Kota, DLLAJ dan Dinkes. Kondisi bus dicek kelaikannya, serta kelengkapan surat-surat seperti SIM dan STNK," kata Bima.
Dari hasil pemeriksaan sementara, sejumlah bus yang diperiksa dalam kondisi laik jalan, demikian sopir memiliki surat-surat lengkap. Pemeriksaan kelaikan jalan akan dilakukan juga ke masing-masing pool bus yang beroperasi di wilayah Kota Bogor.
"Pengawasan harus diperketat lagi, begitu juga uji KIR akan diperketat," kata Bima.
Begitu pula dengan para sopir bus juga menjalani tes urine dengan menggunakan alat `stick rapid test` dengan formula mendeteksi tiga jenis narkotika yakni avitamin, morfin dan mariyuana.
"Tes urine dapat diketahui dalam waktu tiga sampai lima jam. Hasil sementara dari 18 orang yang diperiksa negatif," kata Kepala Seksi Kesehatan Pelayanan Prime dan Tradisional, Dinas Kesehatan Kota Bogor, Armen Sjauhary.
Sementara itu, Kepala DLLAJ Kota Bogor, Rakhmawati menambahkan, terdapat lima perusahaan oto bus (PO) yang terdaftar di Kota Bogor. Sebagian lagi sudah pindah ke wilayah Kabupaten Bogor. Total ada 230 bus AKAP dan 320 AKDP yang beroperasi di Terminal Baranangsiang.
"Pemeriksaan berkala rutin kami lakukan, apalagi menjelang Lebaran. Di setiap terminal juga ada pemeriksaan kelaikan bus setiap akan diberangkatkan," kata Rakhmawati.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Kita pastikan bus yang berangkat dari Kota Bogor benar-benar layak jalan, jangan sampai terjadi lagi peristiwa seperti di Ciloto," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
Kegiatan terpadu pemeriksaan kelaikan jalan kendaraan bus AKAP dan AKDP melibatkan lintas instansi yakni Satlantas Polresta Bogor, DLLAJ dan Dinas Kesehatan Kota Bogor. Sasaran pemeriksaan yakni armad bus, serta tes urine bagi para sopir.
Sebanyak 50 unit kendaraan bus AKAP maupun AKDP menjalani pemeriksaan kelaikan jalan oleh tim DLLAJ dan Satlantas Polres Bogor Kota. Pemeriksaan meliputi kondisi kelaikan bus, seperti lampu utama, klarson, kondisi ban, rem, dan wipper atau pembersih kaca mobil.
"Ini pemeriksaan terpadu melibatkan Polresta Bogor Kota, DLLAJ dan Dinkes. Kondisi bus dicek kelaikannya, serta kelengkapan surat-surat seperti SIM dan STNK," kata Bima.
Dari hasil pemeriksaan sementara, sejumlah bus yang diperiksa dalam kondisi laik jalan, demikian sopir memiliki surat-surat lengkap. Pemeriksaan kelaikan jalan akan dilakukan juga ke masing-masing pool bus yang beroperasi di wilayah Kota Bogor.
"Pengawasan harus diperketat lagi, begitu juga uji KIR akan diperketat," kata Bima.
Begitu pula dengan para sopir bus juga menjalani tes urine dengan menggunakan alat `stick rapid test` dengan formula mendeteksi tiga jenis narkotika yakni avitamin, morfin dan mariyuana.
"Tes urine dapat diketahui dalam waktu tiga sampai lima jam. Hasil sementara dari 18 orang yang diperiksa negatif," kata Kepala Seksi Kesehatan Pelayanan Prime dan Tradisional, Dinas Kesehatan Kota Bogor, Armen Sjauhary.
Sementara itu, Kepala DLLAJ Kota Bogor, Rakhmawati menambahkan, terdapat lima perusahaan oto bus (PO) yang terdaftar di Kota Bogor. Sebagian lagi sudah pindah ke wilayah Kabupaten Bogor. Total ada 230 bus AKAP dan 320 AKDP yang beroperasi di Terminal Baranangsiang.
"Pemeriksaan berkala rutin kami lakukan, apalagi menjelang Lebaran. Di setiap terminal juga ada pemeriksaan kelaikan bus setiap akan diberangkatkan," kata Rakhmawati.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017