Purwakarta (Antara Megapolitan) - Seorang guru berstatus pegawai negeri sipil di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terlilit utang setelah usaha sampingannya gagal sehingga rela menjadi pengamen.

"Usaha bisnis pakaian yang dijalani isteri saya gagal sampai akhirnya terlilit utang," kata Afif Afiatullah, salah seorang guru PNS SDN Taringgul Landeuh Wanayasa, di Purwakarta, Selasa.

Ia mengaku sudah terlilit utang sejak beberapa tahun terakhir hingga mencapai puluhan juta. Utangnya juga semakin banyak karena sempat menggunakan uang tabungan siswa.

Dirinya telah berusaha melunasi utang-utangnya, tapi dari hari ke hari utangnya semakin banyak sehingga sulit terbayarkan.

Afif sempat mengikuti salah satu acara "penghapusan utang" dalam program televisi swasta dan seringkali menjadi pengamen, untuk mencicil pembayaran utangnya.

Bahkan ia rela isterinya berangkat ke luar negeri untuk menjadi tenaga kerja Indonesia di Malaysia agar bisa melunasi utang-utangnya.

Meski sudah menjadi guru PNS, tapi Afif belum tersertifikasi karena ijazahnya tertahan di salah satu perguruan tinggi di Kota Bandung.

"Ijazah saya ditahan karena belum memenuhi kewajiban administrasi di perguruan tinggi," katanya.

Pada momentum Hari Pendidikan Nasional tahun ini, Afif mendapatkan bantuan dari Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi untuk melunasi utangnya.

"Saya akan bantu untuk membayar ijazah yang tertahan di perguruan tinggi," katanya.

Dedi menyatakan kondisi Afif yang terlilit utang itu bukan karena gajinya tidak cukup, tapi gagal menjalankan usaha.

"Sekarang, berhenti mengamennya, dan kembali mengajar dengan baik. Untuk utang Rp6 juta menembus ijazah, nanti dibantu," kata dia.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017