Sebanyak 300 kendaraan terjebak banjir akibat luapan Sungai Lalindu yang melanda di Desa Sambandate, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Bagian Operasi (KBO) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Konawe Utara Ipda Zulfikar, di Konawe Utara, Sabtu, mengatakan banjir bandang tersebut disebabkan oleh intensitas curah hujan yang cukup tinggi sehingga memicu banjir dengan ketinggian air mencapai sekitar dua meter.
Saat ini pihaknya telah menurunkan 30 personel untuk mengamankan masyarakat dan kendaraan yang ingin melintasi daerah yang terjadi bencana banjir bandang di jalan Trans Sulawesi sejak 3 Mei 2024 lalu.
"Antrean kendaraannya sepanjang tiga kilometer," kata Zulfikar.
Baca juga: 91 rumah warga Sambo-Sigi terendam banjir bandang
Baca juga: Dua desa di Lombok Utara diterjang banjir bandang
Baca juga: Banjir bandang landa Desa Canti dan Banding Lampung Selatan
Langkah yang dilakukan pihaknya dengan menertibkan kendaraan lalu lintas kendaraan baik sepeda motor maupun mobil. Selain itu untuk melintasi daerah banjir masyarakat harus menggunakan rakit yang telah disediakan daerah tersebut.
"Terdapat puluhan jasa rakit untuk melintasi daerah di Kecamatan Oheo itu," kata Zulfikar.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, Zulfikar mengimbau kepada masyarakat agar tetap menaati aturan-aturan yang telah ditetapkan dan tidak lengah dengan bencana alam yang sewaktu-waktu bisa datang.
"Untuk masyarakat Sultra yang urusannya yang sangat tidak mendesak dari Kendari ke Morowali sebaiknya ditunda karena jalan Trans Sulawesi tersebut terdampak banjir," ucap Zulfikar.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Kepala Bagian Operasi (KBO) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Konawe Utara Ipda Zulfikar, di Konawe Utara, Sabtu, mengatakan banjir bandang tersebut disebabkan oleh intensitas curah hujan yang cukup tinggi sehingga memicu banjir dengan ketinggian air mencapai sekitar dua meter.
Saat ini pihaknya telah menurunkan 30 personel untuk mengamankan masyarakat dan kendaraan yang ingin melintasi daerah yang terjadi bencana banjir bandang di jalan Trans Sulawesi sejak 3 Mei 2024 lalu.
"Antrean kendaraannya sepanjang tiga kilometer," kata Zulfikar.
Baca juga: 91 rumah warga Sambo-Sigi terendam banjir bandang
Baca juga: Dua desa di Lombok Utara diterjang banjir bandang
Baca juga: Banjir bandang landa Desa Canti dan Banding Lampung Selatan
Langkah yang dilakukan pihaknya dengan menertibkan kendaraan lalu lintas kendaraan baik sepeda motor maupun mobil. Selain itu untuk melintasi daerah banjir masyarakat harus menggunakan rakit yang telah disediakan daerah tersebut.
"Terdapat puluhan jasa rakit untuk melintasi daerah di Kecamatan Oheo itu," kata Zulfikar.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, Zulfikar mengimbau kepada masyarakat agar tetap menaati aturan-aturan yang telah ditetapkan dan tidak lengah dengan bencana alam yang sewaktu-waktu bisa datang.
"Untuk masyarakat Sultra yang urusannya yang sangat tidak mendesak dari Kendari ke Morowali sebaiknya ditunda karena jalan Trans Sulawesi tersebut terdampak banjir," ucap Zulfikar.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024