Karawang (Antara Megapolitan) - Kementerian Pertanian meminta para petani di wilayah Jawa Barat menghilangkan kebiasaan untuk menunda-nunda menanam padi dengan alasan khawatir terkena serangan hama.

"Percepatan tanam padi harus segera dilakukan, untuk menjaga stabilitas pangan nasional," kata Banun Harpini, Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian yang juga Ketua Penanggungjawab Upaya Khusus Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai (UPSUS Pajale) Jawa Barat, disela kegiatan percepatan tanam padi di Kabupaten Karawang, Jabar, Selasa.

Ia mengatakan para petani di wilayah Jabar harus segera mempercepat tanam. Sebab, dari target menanam di areal sawah seluas 1,1 juta hektare, kini baru 130 ribu hektare yang tanam.

Minimnya realisasi tanam padi tersebut akibat kebiasaan petani yang selalu menunda-nunda untuk menanam padi. Alasannya, karena khawatir terserang hama. Padahal kekhawatiran itu tidak sepenuhnya betul, karena ada teknologi yang bisa mengatasi serangan hama.

Sesuai dengan penelitian, kata dia, hama wereng bisa dicegah jika petani bisa mengubah kebiasaan menggunakan benih padi lama dengan benih padi yang tahan terhadap serangan hama.

Menurut dia, Balai Penelitian Tanaman Padi sudah merilis sejumlah varietas padi yang tahan terhadap wereng. Di antaranya Inpari 32.

Ia menyatakan, varietas padi yang satu ini sudah dipakai petani di Majalengka, dan hasilnya cukup bagus. Musim tanam rendeng lalu tak ada yang terserang hama. Bahkan, produksinya juga tak kalah dibandingkan varietas Ciherang.

Dengan menggunakan varietas padi Inpari 32, petani di Majalengka mampu memanen hingga 7,8 ton gabah kering panen.

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jabar, Liferdi, mengatakan, sebenarnya ada sejumlah varietas padi yang tahan wereng.

Ia mengatakan, varietas padi yang tahan wereng tidak hanya Inpari 32. Ada varietas jenis lainnya yang tahan hama wereng, seperti, Inpari 13, Inpari 31, dan Inpari 33.

"Kalau di Karawang belum ada petani yang memakai varietas itu. Kami menyarankan agar Dinas Pertanian Karawang membuuatkan demplot, agar petani percaya kalau varietas-varietas itu lebih bagus dari varietas Ciherang yang selama ini dipakai petani," katanya.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017