Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia, Volker Tuerk, pada Selasa menyatakan keprihatinannya atas tindakan kepolisian Amerika Serikat yang "tidak proporsional" untuk membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di negara itu.
“Saya prihatin bahwa beberapa tindakan penegakan hukum di sejumlah universitas tampak tidak proporsional dalam bertindak,” kata Tuerk dalam pernyataannya.
Dia mengatakan tindakan yang diambil oleh pimpinan universitas dan penegak hukum untuk membatasi kebebasan berekspresi itu "perlu dicermati secara hati-hati" agar tidak melanggar "hak dan kebebasan orang lain".
Baca juga: Kantor HAM PBB sesalkan penembakan 25 warga sipil di Donetsk
Baca juga: PBB tegaskan semua pihak harus patuhi hukum HAM internasional dan lindungi jurnalis
Baca juga: Direktur HAM PBB Craig Mokhiber mundur dari jabatannya karena gagal hentikan genosida Israel di Gaza
Gelombang demonstrasi untuk mendukung Palestina yang diorganisasi oleh para mahasiswa terus berlanjut di berbagai negara bagian dan universitas di AS.
Dalam beberapa pekan terakhir, ribuan mahasiswa melancarkan terhadap operasi militer Israel di Jalur Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 34.500 warga Palestina tewas dan sekitar 77.700 lainnya terluka.
Ratusan mahasiswa telah ditangkap dan banyak di antaranya telah dibebaskan, sementara yang lain masih menghadapi dakwaan atau sanksi akademis, menurut Kantor HAM PBB.
Sumber: Sputnik
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
“Saya prihatin bahwa beberapa tindakan penegakan hukum di sejumlah universitas tampak tidak proporsional dalam bertindak,” kata Tuerk dalam pernyataannya.
Dia mengatakan tindakan yang diambil oleh pimpinan universitas dan penegak hukum untuk membatasi kebebasan berekspresi itu "perlu dicermati secara hati-hati" agar tidak melanggar "hak dan kebebasan orang lain".
Baca juga: Kantor HAM PBB sesalkan penembakan 25 warga sipil di Donetsk
Baca juga: PBB tegaskan semua pihak harus patuhi hukum HAM internasional dan lindungi jurnalis
Baca juga: Direktur HAM PBB Craig Mokhiber mundur dari jabatannya karena gagal hentikan genosida Israel di Gaza
Gelombang demonstrasi untuk mendukung Palestina yang diorganisasi oleh para mahasiswa terus berlanjut di berbagai negara bagian dan universitas di AS.
Dalam beberapa pekan terakhir, ribuan mahasiswa melancarkan terhadap operasi militer Israel di Jalur Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 34.500 warga Palestina tewas dan sekitar 77.700 lainnya terluka.
Ratusan mahasiswa telah ditangkap dan banyak di antaranya telah dibebaskan, sementara yang lain masih menghadapi dakwaan atau sanksi akademis, menurut Kantor HAM PBB.
Sumber: Sputnik
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024