Bogor, 21/9 (ANTARA) - Warga Kelurahan Sindang Sari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat digegerkan dengan penemuan sepasang ular sanca yang tinggal di tengah pemukiman, Jumat.

Sepasang ular sanca berbeda jenis ini ditemukan warga di sekitar pemandian umum di Kelurahan Sindang Sari.

"Pertama kita menemukan ular sanca yang jantan dua hari lalu. Hari ini kita ketemukan lagi ular sanca betina" kata H Yusuf salah satu warga yang berhasil menangkap ular tersebut.

Yusuf menceritakan, penemuan ular sanca berawal dari laporan warga yang melihat adanya sesosong ular berukuran cukup besar di dekat pemandian umum.

Warga yang takut langsung melapor kepada Yusuf yang dikenal pawang ular.

"Sekitar jam 09.00 WIB, warga datang lapor ada ular lagi di dekat pemandian," katanya.

Saat itu juga, Yusuf dibantu dua rekannya mencoba menangkap ular tersebut. Dengan sedikit kewalahan, karena ular mencoba melarikan diri, akhirnya berhasil dikarungi oleh warga.

Ular tersebut memiliki panjang 4,2 meter dengan berat 35 kilogram dengan jenis Sanca Bodo yang merupakan ular betina.

Sementara ular jantan yang sudah ditangkap warga dua hari lalu memiliki bobot panjang 3,2 meter dan berat 20 kilogram.

"Kalau ular jantan ini jenisnya Sanca Kembang. Ular ini ditemukan di gorong-gorong tidak jauh dari penemuan ular betina," katanya.

Penemuan ular tersebut membuat geger warga sekitar yang selama ini dibingungkan dengan seringnya ayam warga yang hilang.

Warga mengaku, ayam peliharaan mereka sering hilang sejak lama hingga sebelum ular ditangkap.

Menurut pengakuan Yusuf, empat tahun silam ia pernah memelihara ular sanca bodo betina.

Ular tersebut ia beli dari temannya di Sukabumi. Saat itu ukuran ular masih kecil dengan berat 9 kilogram.

"Tapi ular itu kabur empat tahun lalu. Saya yakin ini ular saya dulu, karena dari coraknya sama. Hanya ukurannya saja yang tambah besar," katanya.

Usai penangkapan tersebut, puluhan warga datang berbondong-bondong ke rumah Yusuf untuk melihat sepasang ular sanca. Yusuf berencana akan menjual ular tersebut, karena dikhawatirkan akan mengganggu warga sekitar.

 

Laily R

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012