Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menggelar kegiatan berbagi makanan berbuka puasa kepada masyarakat serta pengguna jalan menggandeng forum lintas agama atau dikenal dengan istilah "War Takjil" sebagai wujud harmonisasi antar umat beragama.
Sebanyak 3.500 porsi makanan dibagikan kepada masyarakat. Ribuan hidangan berbuka puasa atau iftar itu disediakan berbagai umat beragama di Kabupaten Bekasi baik Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu.
"Fenomena "War Takjil" maupun kegiatan berbagi iftar yang dilakukan umat lintas agama ini menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Bekasi semakin dewasa dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Ahad.
Baca juga: Mahasiswa asing di UI nikmati tradisi berpuasa Ramadhan hingga war takjil
Dia mengatakan, berbagi iftar ini merupakan kegiatan yang patut disyukuri sekaligus dikembangkan sebagai upaya membangun kehidupan beragama dengan penuh kegembiraan, mengingat perbedaan bukanlah celah permusuhan.
"Karena perbedaan itu bukanlah menjadikan kita saling bermusuhan tetapi justru rahmat untuk memperkaya kehidupan kita," katanya.
Istilah "War Takjil" tengah populer khususnya di Ramadhan tahun ini. Istilah ini mengacu pada perburuan makanan untuk berbuka puasa yang bukan hanya dilakukan oleh umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa melainkan juga umat non-Muslim.
Ketua Forum Kerukunan Umat Bergarama (FKUB) Kabupaten Bekasi Profesor Mahmud menanggapi positif fenomena itu karena menurutnya kegiatan ini bukan berarti perang yang menyebabkan perpecahan namun menggambarkan keharmonisan dan toleransi antar umat beragama.
"Ada yang "War Takjil", ada pula majelis agama yang rutin membagikan takjil gratis. Seperti yang dilakukan hari ini. Jadi buat saya itu luar biasa karena diolah sedemikian rupa hingga booming maka digunakan istilah-istilah yang mengagetkan padahal praktiknya positif," katanya.
Baca juga: Kapolri sebut 'war takjil' indikasikan ekonomi Indonesia baik
Dia mengatakan kegiatan ini menunjukkan bahwa rasa toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Bekasi berjalan dengan baik terlebih fakta di lapangan memperlihatkan kekompakan dan kebersamaan yang dahsyat antara umat berbeda agama.
"Karena faktanya kekompakan dan kebersamaan di antara kita (FKUB Kabupaten Bekasi) sangat dahsyat. Dalam hitungan beberapa hari kita sepakati. Iftar yang terkumpul untuk dibagikan jumlahnya luar biasa," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Sebanyak 3.500 porsi makanan dibagikan kepada masyarakat. Ribuan hidangan berbuka puasa atau iftar itu disediakan berbagai umat beragama di Kabupaten Bekasi baik Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu.
"Fenomena "War Takjil" maupun kegiatan berbagi iftar yang dilakukan umat lintas agama ini menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Bekasi semakin dewasa dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Ahad.
Baca juga: Mahasiswa asing di UI nikmati tradisi berpuasa Ramadhan hingga war takjil
Dia mengatakan, berbagi iftar ini merupakan kegiatan yang patut disyukuri sekaligus dikembangkan sebagai upaya membangun kehidupan beragama dengan penuh kegembiraan, mengingat perbedaan bukanlah celah permusuhan.
"Karena perbedaan itu bukanlah menjadikan kita saling bermusuhan tetapi justru rahmat untuk memperkaya kehidupan kita," katanya.
Istilah "War Takjil" tengah populer khususnya di Ramadhan tahun ini. Istilah ini mengacu pada perburuan makanan untuk berbuka puasa yang bukan hanya dilakukan oleh umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa melainkan juga umat non-Muslim.
Ketua Forum Kerukunan Umat Bergarama (FKUB) Kabupaten Bekasi Profesor Mahmud menanggapi positif fenomena itu karena menurutnya kegiatan ini bukan berarti perang yang menyebabkan perpecahan namun menggambarkan keharmonisan dan toleransi antar umat beragama.
"Ada yang "War Takjil", ada pula majelis agama yang rutin membagikan takjil gratis. Seperti yang dilakukan hari ini. Jadi buat saya itu luar biasa karena diolah sedemikian rupa hingga booming maka digunakan istilah-istilah yang mengagetkan padahal praktiknya positif," katanya.
Baca juga: Kapolri sebut 'war takjil' indikasikan ekonomi Indonesia baik
Dia mengatakan kegiatan ini menunjukkan bahwa rasa toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Bekasi berjalan dengan baik terlebih fakta di lapangan memperlihatkan kekompakan dan kebersamaan yang dahsyat antara umat berbeda agama.
"Karena faktanya kekompakan dan kebersamaan di antara kita (FKUB Kabupaten Bekasi) sangat dahsyat. Dalam hitungan beberapa hari kita sepakati. Iftar yang terkumpul untuk dibagikan jumlahnya luar biasa," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024