Bogor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, berencana melebarkan jembatan di Jl Otista yang membutuhkan anggaran sebesar Rp40 miliar, pelebaran ditujukan untuk kelancaran arus lalu lintas.

"Rencana pelebaran Jembatan Otista masuk dalam 12 usulan kegiatan prioritas yang telah disampaikan dalam Musrembang Provinsi Jawa Barat, Senin kemarin," kata Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman, di Bogor, Rabu.

Usmar menjelaskan, Jembatan Otista butuh pelebaran karena kondisinya, setelah diberlakukan sistem satu arah (SSA) menjadi salah satu titik penyumbatan arus (bottle neck) di seputar jalan dan jembatan tersebut. Pelebaran dilakukan untuk sisi kiri kurang lebih dua meter, dan sisi kanan kurang lebih empat sampai lima meter. Sisi kanan pelebaran akan menjadi pedestrian.

"Pelebaran jembatan di Jl Otista sebagai dampak dari SSA, sekaligus jalur ini juga menjadi lintasan Presiden Joko Widodo menuju Istana Bogor," katanya.

Ia menjelaskan, pelebaran jembatan Otista merupakan program prioritas yang masuk dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2018. Selain jembatan Otista ada 11 kegiatan lainnya.

Usulan kegiatan prioritas lainnya yakni, peningkatan jalan dan pedestrian jalan Surya Kencana untuk destinasi wisata dengan anggaran Rp12,5 miliar, revitalisasi Stadion Gor Pajajaran sesuai dengan janji politik gubernur dengan nilai Rp650 miliar, Pembangunan gedung diklat yang sangat penting untuk pembinaan SDM sebanyak 8.500 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemkot Bogor dengan nilai Rp31,7 miliar.

Selanjutnya, pengadaan rambu dan marka jalan untuk mengurai kemacetan senilai Rp 2 Miliar, pengadaan mobil kebakaran dan operasional lainnya Rp 2,5 miliar, Pengadaan sarana prasarana persampahan dengan nilai Rp 12,4 miliar, revitalisasi gedung Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Rp 65 miliar, pengadaan kendaraan derek karena di Kota Bogor belum memiliki kapasitas derek yang besar dengan nilai biaya Rp 4,8 miliar.

Peningkatan kualitas dan pelayanan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) dengan menambah kelengkapan yang membutuhkan dana Rp1,26 miliar, optimalisasi Rumah Potong Hewan (RPH) untuk meningkat kapasitasnya dengan usulan Rp830 juta dan terakhir Pembangunan Taman Kresna dengan biaya Rp 3,4 miliar.

"Total 12 usulan kegiatan prioritas tersebut anggarannya mencapai Rp831,3 miliar," kata Usmar.

Menurut Usmar, semua kegiatan tersebut rencananya dianggarkan untuk penganggaran pada tahun 2018 nanti.

"Kami berharap semua kegiatan bisa mendapat respon positif dari Pemerintah Provinsi Jabar, sehingga visi misi Jabar bisa terlaksana dengan baik," kata Usmar.

Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Pelaksana Prioritas Pembangunan (TP4) Kota Bogor, Yayat Supriatna mengatakan, kapasitas jembatan yang ada di wilayah Kota Bogor sudah tidak memadai sehingga perlu untuk ditingkatkan.

"Kondisi saat ini beberapa ruas jembatan yang ada di Kota Bogor, kapasitasnya sudah tidak memadai lagi, seperti di Jl Otista, Sempur, dan Jambu Dua, terjadi penyempitan ruas jalan," katanya.

Menurutnya, untuk mendukung kelancaran sistem satu arah atau SSA yang sudah dipermanenkan sejak April 2016 lalu, kapasitas jembatan yang tersedia di Kota Bogor perlu segera ditingkatkan, agar tidak lagi menjadi hambatan lalu lintas.

"Kondisi dua jembatan di Jl Otista hanya terdiri dari dua lajur, ini yang menjadi sumbatan arus, dari Pajajaran yang lima lajur menyemput jadi dua, sehingga terjadi antrian kendaraan," kata Yayat.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017