Bekasi, 17/9 (ANTARA) - Proyek penanggulangan banjir di Kelurahan Margajaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, oleh pemerintah setempat terkendala oleh utilitas sejumlah instansi yang tertanam di dalam tanah.

"Sejak proyek itu bergulir pada pekan lalu, sedikitnya empat utilitas milik perusahaan daerah maupun swasta rusak akibat terhantam alat proyek," ujar Kepala Bidang Tata Air Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, Nurul Furqon, di Bekasi, Senin.

Menurut dia, utilitas yang rusak itu berupa pipa distribusi air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), kabel listrik milik Perusahaan Listrik Negara (PLN), kabel telepon dan internet milik Telkom, dan sejumlah kabel optik milik perusahaan komunikasi swasta.

Pipa PDAM yang pecah, kata dia, berada tepat di depan Stasiun Bekasi Jalan Ir H Djuanda, Bekasi Timur. Pipa itu pecah akibat terkeruk oleh alat berat "back hoe" saat proses penggalian tanah untuk pemasangan gorong-gorong dilaksanakan. Di lokasi tersebut, sejumlah kabel optik dan listrik juga terputus.

"Kerusakan kabel Telkom terjadi di Jalan Pramuka, Bekasi Timur, tepatnya di area RSUD Kota Bekasi," katanya.

Akibatnya, kata dia, Pemerintah Kota Bekasi menerima komplain dari perusahaan terkait dan diminta bertanggung jawab atas kerusakan itu dengan ganti rugi materi atau pemasangan baru.

Menurut Furqon, pihaknya tidak sepenuhnya bersalah dalam kejadian itu. Alasannya, Disbimarta dan sejumlah perusahaan terkait sudah menjalin kesepakatan tentang batasan minimum penanaman utilitas sebelum proyek itu dilaksanakan.

"Batas minimumnya adalah 1,5 meter dari permukaan tanah. Kami sebelumnya sudah meminta perwakilan masing-masing perusahaan untuk menunjukan lokasi penggalian yang aman untuk gorong-gorong," katanya.

Tapi ternyata, kata dia, proyek penanaman utilitas itu dilaksanakan oleh pihak ketiga, sehingga pihak perusahaan tidak tahu.

"Akibat kendala itu, proyek penanggulangan banjir senilai

Rp1,4 miliar itu terpaksa memakan waktu penyelesaian yang relatif lama yakni sekitar dua bulan hingga November mendatang," katanya.

Secara terpisah, Kepala Humas PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Endang Kurnaen, mengaku sekitar 200 pelanggannya di sekitar Jalan Perjuangan dan Jalan Agus Salim ketersendatan pasokan aliran air di rumah mereka akibat proyek itu.

"Perbaikan langsung dikerjakan sehingga tidak terjadi pemadaman aliran air. Namun yang kami sayangkan, mengapa Dinas Bimarta Kota Bekasi tidak berkoordinasi terlebih dulu mengenai rencana pengerjaan ini," katanya.


Andi F

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012