Bekasi (Antara Megapolitan) - Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Jawa Barat, mencanangkan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk (PSN) memasuki masa rawan penyebaran Demam Berdarah Dangue (DBD) mulai Maret hingga Agustus 2017.

"Acara ini bentuk sosialisasi, yang intinya mengajak masyrakat untuk sadar dalam prilaku hidup sehat dimulai dari diri sendiri dan lingkungannya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Kusnanto di Bekasi, Jumat.

Kegiatan yang digelar di aula Kecamatan Bekasi Selatan itu diharapkan bisa menandai dimulainya kewaspadaan masyarakat di 12 kecamatan setempat terhadap perkembangbiakan jentik nyamuk penyebab DBD di lingkungannya.

"Biasanya tren DBD muncul ada pergantian musim hujan ke musim panas. Genangan air selamam musim hujan bisa dimanfaatkan nyamuk aedes aegypti untuk bertelur," katanya.

Pencanangan PSN itu sekaligus menandai peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia yang turut diperingati oleh masyarakat internasional.

Dalam sosialiasi tersebut, Kusnanto mengajak masyarakatnya untuk melakukan pencegahan demam berdarah dengan menjaga perilaku hidup sehat yang dimulai dari diri sendiri, keluarga, hingga lingkungan sekitar.

"Yang efektif menghalau penyakit DBD adalah PSN, kalau `fogging` sifatnya hanya sementara, bahkan bisa membuat nyamuk kebal kalau terlalu sering di-`fogging`," katanya.

Jumlah penderita DBD di Kota Bekasi hingga Maret 2017 tercatat menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

"Dinas Kesehatan mencatat 23 orang pasien yang terindikasi penyakit DBD. Kondisi ini merupakan indikator dari keberhasilan gerakan PSN dan juru pemantau jentik (jumantik) di seluruh puskesmas," katanya.

Dalam kegiatan itu, jajaran Dinkes Kota Bekasi menyempatkan diri mengunjungi warga Perumahan Galaxy untuk menuangkan abate ke bak air kamar mandi dan penampungan air yang menandai dimulainya kewaspadaan masyarakt terhadap DBD.

"Strategi kami dalam menanggulangi sekaligus menekan angka penderita pasien DBD di Kota Bekasi boleh dibilang cukup berhasil, yakni dengan menggerakkan masyarakat untuk melakukan budaya bersih," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017