Sebanyak 120 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Provinsi DKI Jakarta hadir dalam peluncuran program UMKM Untuk Indonesia (UUI) untuk Transformasi Digital 2024 di Jakarta Creative Hub.

Kepala Bidang UKM, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM DKI Jakarta, Adhitya Pratama Yudha Saputra, yang mewakili Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dalam keterangannya, Jumat mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta memberikan apresiasi kepada Sampoerna dan Yayasan INOTEK atas penyelenggaraan acara pemberdayaan UMKM di wilayahnya.

Acara ini digelar oleh PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), melalui program pemberdayaan UMKM “Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC)” di bawah payung Program Keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia". Program ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan teknologi digital para pelaku UMKM di Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat sehingga mereka dapat meningkatkan daya saing.

Target peserta program ini mencapai sekitar 1.000 peserta. Tahun lalu, program ini sudah berhasil memberi pelatihan dan membina 1.077 UMKM khususnya untuk adaptasi digital bagi pengembangan usaha.

“Program dukungan kepada UMKM telah konsisten dilaksanakan di DKI Jakarta dalam 3 tahun berturut-turut dalam mendorong pemanfaatan teknologi informasi dan peningkatan kapasitas usaha. Melalui program ini diharapkan pelaku UMKM secara serius dapat mengikuti program dan merasakan manfaat agar bisa turut andil dalam perekonomian digital,” ujarnya.

Hadir pula Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Kementerian/Lembaga, Masyarakat, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dadan Nugraha, serta Ketua Forum CSR DKI Jakarta, Aldi Imam Wibowo.

Adhitya mengatakan dalam pelaksanaan program ini, SETC bermitra dengan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK) serta menggandeng beberapa pemerintah daerah, di antaranya adalah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Pemerintah Daerah Kota dan Kabupaten Cirebon, Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor.

Selama mengikuti program ini dari bulan Februari – September 2024, para peserta akan menerima berbagai materi yang relevan, seperti pemasaran melalui platform digital hingga penerapan sistem pembayaran digital.

Program ini dirancang untuk mendukung pencapaian pemerintah Indonesia dengan target 30 juta pelaku UMKM untuk go digital pada tahun ini.

BRIN sebagai pusat inovasi dan riset nasional sangat mengapresiasi kolaborasi Sampoerna dan INOTEK dalam mengimplementasikan teknologi dan inovasi yang dibutuhkan oleh UMKM dalam meningkatkan daya saingnya, serta melibatkan periset BRIN agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar internasional.

"Kami sangat mendukung program ini dan berupaya untuk menghasilkan riset yang diperlukan oleh UMKM untuk naik kelas,” ujar Dadan.
 
Sejak didirikan pada 2007, SETC telah memberi pelatihan kepada lebih dari 70.000 pelaku UMKM di Indonesia, baik secara daring maupun luring. Program ini merupakan salah satu dari berbagai pelatihan dan pendampingan UMKM yang telah dilaksanakan sebagai bagian dari kegiatan utama SETC selama 18 tahun terakhir bagi UMKM di berbagai wilayah di Indonesia.
 
Ishak Danuningrat, Kepala Urusan Eksternal Sampoerna, menyatakan bahwa Sampoerna berkomitmen untuk memperkuat perkembangan UMKM di Indonesia, termasuk dengan memanfaatkan teknologi digital. "Sampoerna secara konsisten mendukung kemajuan sektor UMKM sebagai salah satu motor utama ekonomi negara," ujar Ishak.

Sementara Sekretaris Dewan Pengurus Yayasan INOTEK, Indra Uno, menyampaikan bahwa UMKM sebagai penggerak perekonomian bangsa harus berubah untuk menggunakan teknologi sebagai alat dalam mendongkrak usahanya untuk bertumbuh dan berkembang. “Melalui upaya ini, maka kami yakin bahwa UMKM akan mampu untuk bersaing secara global,” ujarnya.

Pewarta: Pewarta Antara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024