Pemerintah Provinsi Jawa Barat menganggarkan 0,4 persen dari APBD Tahun Anggaran 2024 yang senilai Rp36,79 triliun untuk penanganan sampah melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Kepala DLH Provinsi Jawa Barat Prima Mayaningtias di Kabupaten Bogor, Kamis, menganggap alokasi anggaran tersebut terlalu kecil, mengingat luasnya wilayah Jawa Barat dengan timbulan sampah yang mencapai 25 ribu ton per hari.
"Dana kita itu 0,4 persen alokasi (penanganan) sampah. Sepertinya memang perlu dihitung kembali untuk bisa disampaikan di tingkat pengambil kebijakan," ungkap Prima pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).
Baca juga: DLH Jabar ingatkan target pengurangan sampah hingga 30 persen pada 2025
Baca juga: Forpasi kibarkan bendera setengah tiang di TPPAS Lulut Nambo Bogor peringati HPSN
Ia menjelaskan pada tahun 2024 DLH Provinsi Jawa Barat mengelola anggaran sekitar Rp151 miliar. Dari anggaran tersebut, 70 persen di antaranya untuk penanganan sampah. Sedangkan DLH Provinsi Jawa Barat perlu membiayai penanganan bidang lingkungan hidup lainnya dengan sisa anggaran 30 persen.
"Hal lainnya seperti polusi udara, pencemaran air, limbah B3, emisi gas rumah kaca, penegakan hukum, kaitan perencanaan dokumen lingkungan, laboratorium, kan banyak banget," bebernya.
Prima berharap HPSN kali ini menjadi momentum para pemangku kebijakan untuk berkomitmen tinggi menangani persoalan sampah secara menyeluruh.
Baca juga: Sampah perayaan tahun baru di Kota Bandung capai 64 ton
Menurut dia, komitmen tinggi para pemangku kebijakan itu juga berkaitan dengan porsi anggaran penanganan lingkungan yang masih minim jika dibandingkan sektor lainnya.
"Implikasinya adalah ke anggaran yang harus mencukupi untuk mengelola sampah. Memang perlu didorong oleh keputusan-keputusan politik, didorong dari atas. Saya ingin targetnya kaya pendidikan dan kesehatan," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Kepala DLH Provinsi Jawa Barat Prima Mayaningtias di Kabupaten Bogor, Kamis, menganggap alokasi anggaran tersebut terlalu kecil, mengingat luasnya wilayah Jawa Barat dengan timbulan sampah yang mencapai 25 ribu ton per hari.
"Dana kita itu 0,4 persen alokasi (penanganan) sampah. Sepertinya memang perlu dihitung kembali untuk bisa disampaikan di tingkat pengambil kebijakan," ungkap Prima pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).
Baca juga: DLH Jabar ingatkan target pengurangan sampah hingga 30 persen pada 2025
Baca juga: Forpasi kibarkan bendera setengah tiang di TPPAS Lulut Nambo Bogor peringati HPSN
Ia menjelaskan pada tahun 2024 DLH Provinsi Jawa Barat mengelola anggaran sekitar Rp151 miliar. Dari anggaran tersebut, 70 persen di antaranya untuk penanganan sampah. Sedangkan DLH Provinsi Jawa Barat perlu membiayai penanganan bidang lingkungan hidup lainnya dengan sisa anggaran 30 persen.
"Hal lainnya seperti polusi udara, pencemaran air, limbah B3, emisi gas rumah kaca, penegakan hukum, kaitan perencanaan dokumen lingkungan, laboratorium, kan banyak banget," bebernya.
Prima berharap HPSN kali ini menjadi momentum para pemangku kebijakan untuk berkomitmen tinggi menangani persoalan sampah secara menyeluruh.
Baca juga: Sampah perayaan tahun baru di Kota Bandung capai 64 ton
Menurut dia, komitmen tinggi para pemangku kebijakan itu juga berkaitan dengan porsi anggaran penanganan lingkungan yang masih minim jika dibandingkan sektor lainnya.
"Implikasinya adalah ke anggaran yang harus mencukupi untuk mengelola sampah. Memang perlu didorong oleh keputusan-keputusan politik, didorong dari atas. Saya ingin targetnya kaya pendidikan dan kesehatan," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024