Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bibit siklon tropis 93S di Teluk Carpentaria atau Australia Bagian Utara tidak memberikan dampak bagi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Ada bibit siklon tropis 93S di Teluk Carpentaria atau Australia Bagian Utara tapi tidak memberikan dampak terhadap kondisi cuaca di NTT," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenotek di Kupang, Jumat.

Karena tidak memberikan dampak terhadap kondisi cuaca di NTT, Sti meminta masyarakat tidak perlu panik dan menghindari informasi palsu terkait adanya bibit siklon yang berdampak pada peningkatan curah hujan di NTT.

Baca juga: BMKG prakirakan Siklon tropis Koinu berpotensi picu hujan lebat di sejumlah wilayah Indonesia
Baca juga: Masyarakat diminta waspadai dampak Siklon Tropis Ilsa di Bali

Ia menyebut hujan sedang yang disertai petir dan angin kencang di NTT terjadi saat ini karena sebagian besar wilayah di provinsi kepulauan itu telah memasuki periode puncak musim hujan.

Selain itu, hal yang mempengaruhi potensi hujan ini karena aktifnya gelombang rosby dan kelembapan yang cukup basah di tiap lapisan atmosfer.

"Informasi resmi terkait cuaca hanya dikeluarkan oleh BMKG, sehingga kita harapkan masyarakat tidak termakan hoaks atau informasi bohong yang membuat panik," ucapnya.

Dalam periode puncak musim hujan ini, Sti tetap mengingatkan warga untuk mewaspadai potensi bencana seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

Baca juga: BMKG: Bibit siklon 98S berpotensi tinggi tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam mendatang

Secara khusus ia mengimbau warga yang membangun rumah di daerah terjal atau tebing untuk berhati-hati saat hujan terjadi cukup lama.

Hujan dengan durasi yang lama, kata Sti berpotensi menyebabkan banjir atau tanah longsor.

"Tetap waspada dan berhati-hati," katanya berpesan.

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024