Bogor (Antara Megapolitan) - Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat, mengajak masyarakat membudayakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan 3Mplus dalam rangka mencegah dan menurunkan angka kasus DBD.

"Gerakan PSN 3Mplus harus menjadi budaya, karena ini salah satu upaya paling efektif dalam mencegah penularan DBD," kata Kepala Seksi P3SM, Dinas Kesehatan Kota Bogor, Linda Wati dalam kegiatan pertemuan penguatan gerakan satu rumah satu jumantik, di Aula Dinas Kesehatan Kota Bogor, Senin.

Dinas Kesehatan Kota Bogor menggelar pertemuan dan penguatan gerakan satu rumah satu jumantik lintas sektor yang diikuti seluruh Kepala Seksi Kemasyarakatan se Kota Bogor.

"Kami sengaja mengundang seluruh Kasi Kemasyarakatan di setiap kelurahan di Kota Bogor, karena pengendalian DBD melibatkan lintas sektor, tidak hanya petugas Dinkes dan kader saja," katanya.

Ia mengatakan, dengan keterlibatan seluruh Kasi Kemasyarakat se wilayah Kota Bogor diharapkan ikut mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menjadikan PSN 3Mplus sebagai budaya. Karena memberantas nyamuk sebagai vektor DBD tidak cukup hanya dengan gerakan jumat bersih dan minggu bersih saja.

"Membersihkan lingkungan harus rutin dilakukan, tidak cukup setiap pekan saja tapi setiap saat," katanya.

Melihat pola perkembangbiakan nyamuk yang dapat hidup di genangan-genangan air. Tanpa disadari oleh masyarakat, nyamuk dapat hidup di gendangan air dalam rumah seperti tatakan kulkas, tatakan dispenser, tatakan pot nyamuk, tatakan kadang burung, kolam ikan, toren, dan genangan-genangan lainya.

"Jika PSN 3Mplus jadi budaya, maka DBD bisa dicegah dari Kota Bogor," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kota Bogor, Ratna Yunita menyebutkan terjadi peningkatan kasus DBD di Kota Bogor di tahun 2016.

"Ada peningkatan kasus DBD, tahun 2015 tercatat 1.107 kasus, di 2016 naik menjadi 1.225 kasus," katanya.

Selain itu, tahun 2016 ini terjadi peningkatan tajam kasus DBD dibeberapa kelurahan diantaranya, Kelurahan Cibadak, Mekarwangi, Sukadami, dan Babakan.

"Penyebab kasus meningkat kemungkinan salah satunya karena pelaksanaan PSN masih belum menyeluruh," katanya.

Gerakan PSN dan 3Mplus adalah gerakan pemberantasan nyamuk penularan penyakit DBD, Chikungunya, Kaki Gajah (Filariasis) dan Zika. Gerakan PSN meliputi, menguras, menutup dan memanfaatkan kembali atau daur ulang barang bekas di rumah.

Adapun 3Mplus, bentuk kegiatan pencegahan seperti penaburan bubuk larvasida, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, serta menghindari kebiasaan menggantungkan pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017