Ibunda dari Deden Andrian (24) yang merupakan anak buah kapal (ABK) dari Kapal Motor HDR yang karam disapu gelombang tinggi di Samudera Hindia, berharap anaknya bisa ditemukan dengan selamat.
Deden hilang saat tengah mencari ikan bersama nelayan lain tepatnya di Pantai Ujunggenteng Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jabar pada Sabtu (19/1).
"Kami dari pihak keluarga masih berharap Deden bisa ditemukan oleh tim SAR gabungan yang saat ini sedang melakukan pencarian," kata Elin ibu dari Deden kepada wartawan di Sukabumi, Selasa.
Baca juga: Kapal nelayan dihantam ombak tiga nelayan diselamatkan satu hilang
Menurut Elin, pihak keluarga baru mengetahui kapal yang ditumpangi Deden untuk mencari ikan mengalami kecelakaan pada minggu (21/1) malam.
Informasi tersebut baru diterimanya dari tiga korban selamat yang baru pulang ke Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi setelah diselamatkan oleh kru MV Martha Baruna dari PT Bahtera Adhiguna yang sedang melintas di perairan Lampung Selatan, Lampung.
Namun, saat melihat rombongan nakhoda dan dua ABK KM HDR, dirinya tidak melihat Deden, setelah ditanyakan ternyata putranya dinyatakan hilang dan hingga kini masih dalam pencarian.
Tiga korban selamat tersebut yakni Hadsur (54) yang merupakan nakhoda kemudian Deris (43) dan Sulaeman (33) sebagai ABK sempat menceritakan kejadian yang dialami mereka di tengah Samudera Hindia. "Menerima kabar itu, kami sebagai orang tua tentunya panik tetapi, tetap optimistis Deden bisa ditemukan oleh tim SAR gabungan," tambahnya.
Baca juga: Seorang ABK tewas setelah perahunya terbalik diterjang ombak besar di perairan Laut Bagal Batre
Ia mengungkapkan Deden merupakan anak pertama dari dua bersaudara dan sudah menjadi nelayan selama lima tahun. Setelah lulus SMK, putra pertamanya itu memilih untuk menjadi pelaut mengikuti jejak ayahnya yang merupakan seorang nelayan.
Sebelum kejadian, Deden sempat pamit dan meminta izin kepada dirinya untuk melaut bersama tiga nelayan lainnya. Saat berangkat atau pada Sabtu (19/1) Elin tidak melihat tidak ada hal yang aneh terhadap anaknya atau pun memiliki firasat buruk, karena Deden memang sudah terbiasa pergi ke laut untuk mencari ikan.
Pihaknya hanya bisa berharap agar Deden dapat ditemukan dalam selamat. Meskipun hingga saat ini belum ada kejelasan kabar tentang kondisi Deden, keluarga tetap tidak putus harapan dan tetap berdoa untuk keselamatannya.
Baca juga: Empat wisatawan asal Jakarta dan Bogor tenggelam di Pantai Sunset Sukabumi
Sementara, Kasatpolairud Polres Sukabumi AKP Tenda Sukendar mengatakan, saat ini tim SAR gabungan masih melakukan pencarian korban laka laut ke beberapa lokasi mulai dari lokasi kejadian hingga ke beberapa lokasi lainnya.
Namun pada operasi SAR ini kondisi cuaca tidak menentu sehingga menjadi kendala tim SAR yang melakukan pencarian di tengah laut. Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan tim SAR dari Provinsi Banten dan Lampung, karena tiga korban selamat ditemukan di wilayah perairan Laut Lampung dan tidak menutup kemungkinan Deden terbawa ke lokasi yang sama.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Deden hilang saat tengah mencari ikan bersama nelayan lain tepatnya di Pantai Ujunggenteng Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jabar pada Sabtu (19/1).
"Kami dari pihak keluarga masih berharap Deden bisa ditemukan oleh tim SAR gabungan yang saat ini sedang melakukan pencarian," kata Elin ibu dari Deden kepada wartawan di Sukabumi, Selasa.
Baca juga: Kapal nelayan dihantam ombak tiga nelayan diselamatkan satu hilang
Menurut Elin, pihak keluarga baru mengetahui kapal yang ditumpangi Deden untuk mencari ikan mengalami kecelakaan pada minggu (21/1) malam.
Informasi tersebut baru diterimanya dari tiga korban selamat yang baru pulang ke Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi setelah diselamatkan oleh kru MV Martha Baruna dari PT Bahtera Adhiguna yang sedang melintas di perairan Lampung Selatan, Lampung.
Namun, saat melihat rombongan nakhoda dan dua ABK KM HDR, dirinya tidak melihat Deden, setelah ditanyakan ternyata putranya dinyatakan hilang dan hingga kini masih dalam pencarian.
Tiga korban selamat tersebut yakni Hadsur (54) yang merupakan nakhoda kemudian Deris (43) dan Sulaeman (33) sebagai ABK sempat menceritakan kejadian yang dialami mereka di tengah Samudera Hindia. "Menerima kabar itu, kami sebagai orang tua tentunya panik tetapi, tetap optimistis Deden bisa ditemukan oleh tim SAR gabungan," tambahnya.
Baca juga: Seorang ABK tewas setelah perahunya terbalik diterjang ombak besar di perairan Laut Bagal Batre
Ia mengungkapkan Deden merupakan anak pertama dari dua bersaudara dan sudah menjadi nelayan selama lima tahun. Setelah lulus SMK, putra pertamanya itu memilih untuk menjadi pelaut mengikuti jejak ayahnya yang merupakan seorang nelayan.
Sebelum kejadian, Deden sempat pamit dan meminta izin kepada dirinya untuk melaut bersama tiga nelayan lainnya. Saat berangkat atau pada Sabtu (19/1) Elin tidak melihat tidak ada hal yang aneh terhadap anaknya atau pun memiliki firasat buruk, karena Deden memang sudah terbiasa pergi ke laut untuk mencari ikan.
Pihaknya hanya bisa berharap agar Deden dapat ditemukan dalam selamat. Meskipun hingga saat ini belum ada kejelasan kabar tentang kondisi Deden, keluarga tetap tidak putus harapan dan tetap berdoa untuk keselamatannya.
Baca juga: Empat wisatawan asal Jakarta dan Bogor tenggelam di Pantai Sunset Sukabumi
Sementara, Kasatpolairud Polres Sukabumi AKP Tenda Sukendar mengatakan, saat ini tim SAR gabungan masih melakukan pencarian korban laka laut ke beberapa lokasi mulai dari lokasi kejadian hingga ke beberapa lokasi lainnya.
Namun pada operasi SAR ini kondisi cuaca tidak menentu sehingga menjadi kendala tim SAR yang melakukan pencarian di tengah laut. Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan tim SAR dari Provinsi Banten dan Lampung, karena tiga korban selamat ditemukan di wilayah perairan Laut Lampung dan tidak menutup kemungkinan Deden terbawa ke lokasi yang sama.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024