Guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,5 yang berpusat di Pangandaran merusak bangunan Kantor Urusan Agama (KUA) Cipatujah dan rumah warga di Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetya, Kamis, membenarkan ada dua bangunan yang sementara dilaporkan rusak akibat gempa itu.

"Kerusakan paling parah dialami oleh bangunan gedung KUA Cipatujah," kata Jembar.

Baca juga: Gempa di selatan Jabar pada Kamis pagi akibat sesar dalam lempeng Eurasia

Selain bangunan KUA Cipatujah, dilaporkan juga bangunan rumah warga di Desa Sukarasa, Kecamatan Salawu yang bagian dindingnya roboh saat terjadi gempa.

"Kami juga menerima laporan sebuah rumah dindingnya roboh di Salawu," katanya.

Ia menyampaikan, setelah mendapatkan informasi ada kerusakan akibat gempa bumi jajarannya langsung menuju lokasi kejadian untuk membantu warga yang terdampak.

"Anggota kami sudah meluncur ke lokasi," katanya.

Baca juga: Aktivitas masyarakat dan wisatawan di Pangandaran normal setelah gempa

Kepala Polsek Cipatujah Iptu Tono Suherman menyatakan, bangunan KUA yang rusak yakni bagian atap bangunan dari rangka baja ringan yang ambruk, begitu juga bagian dinding tembok retak-retak.

Bangunan roboh itu tidak menimbulkan korban jiwa. "Kantor KUA Cipatujah ambruk, barang-barang rusak tertimpa, untungnya tidak ada korban jiwa," kata Tono.

Laporan resmi dari www.bmkg.go.id menyebutkan gempa tektonik berkekuatan magnitdo 5.5 terjadi di selatan Jawa Barat, Kamis, pukul 05.43 WIB dan tidak berpotensi tsunami.

Baca juga: BPBD Sukabumi: Belum ada laporan kerusakan dampak gempa magnitudo 5,5

Titik gempa terjadi di wilayah selatan Garut-Tasikmalaya atau tepatnya di laut pada jarak 94 km arah barat daya Kabupaten Pangandaran pada kedalaman 41 km.

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023