Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Akhmad Munir mengapresiasi gelar doktor yang diraih Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko LKBN ANTARA Nina Kurnia Dewi atas disertasinya yang memperkuat penelitian mengenai model dan strategi pengembangan kepemimpinan perempuan untuk keberlanjutan perusahaan di BUMN.
"Atas nama direksi, karyawan ANTARA mengucapkan selamat kepada Bu Nina Kurnia Dewi yang melakukan ujian gelar doktoralnya di Institut Pertanian Bogor," kata Akhmad Munir di sela menghadiri acara sidang terbuka promosi doktor manajemen bisnis IPB di kampus sekolah Bisnis IPB Jalan Pajajaran Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Menurut Munir, dengan gelar doktor ini akan menambah kekuatan direksi dan umumnya insan LKBN ANTARA, bahwa dari wawasan, perspektif dan keilmuan tentu akan membuat perusahaan kantor berita nasional ini lebih kuat.
"Oleh karenanya, dengan gelar Bu Nina ini bisa semakin menguatkan direksi untuk menjalankan organisasi menjadi lebih efisien, efektif dan lebih produktif," katanya.
Baca juga: Nina Kurnia Dewi soroti kepemimpinan perempuan BUMN dalam sidang doktoral
Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko Perum LKBN ANTARA Nina Kurnia Dewi menyoroti kepemimpinan perempuan di perusahaan BUMN dalam Sidang Promosi Doktoral di Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (SB-IPB) University, Kota Bogor, Jawa Barat.
Disertasinya yang berjudul "Model dan Strategi Pengembangan Kepemimpinan Perempuan untuk Keberlanjutan Perusahaan di BUMN" menyoroti program peningkatan kepemimpinan perempuan di perusahaan maupun anak/cucu BUMN, dengan promotor Prof. Dr. Ir. Arif Imam Suroso M.Sc, Dr. Ir. Idqan Fahmi M.Ec, serta Prof. Dr. Ir Rizal Sjafief Sjaiful Nazil D.E.S.S.
Kini Nina menjalani sidang promosi doktor yang dipimpin Prof. Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc di Kampus Sekolah Bisnis IPB University, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, pukul 13.00 WIB dengan jajaran penguji Dr. Ir. Zaim Uchrowi, MDM, Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti M.Si., Prof. Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc, serta Dr. Linda Karlina Sari, S.Stat, M.Si.
Hadir pula dalam sidang promosi doktor bisnis IPB oleh Nina Kurnia Dewi juga dihadiri oleh Direktur Utama LKBN ANTARA Akhmad Munir, anggota Dewan Pengawas LKBN ANTARA Mayong Suryo Laksono, direksi anak perusahaan LKBN Antara dan para tamu undangan lain.
Baca juga: Nina: Media harus mengubah paradigma dari manual ke digital
Nina menyebutkan, dari sekitar 1,6 juta pegawai lingkungan BUMN pada tahun 2022, sekitar 40 persen di antaranya adalah pegawai perempuan.
Angka tersebut dinilai selaras dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 yang menunjukkan persentase seimbang, yakni 50,5 persen penduduk laki-laki dan 49,5 persen penduduk perempuan dari total sekitar 275,8 juta jiwa penduduk Indonesia.
Munir berpendapat riset mengenai kepemimpinan perempuan dan manajemen kepemimpinan perempuan di BUMN sesuai dengan jabatan beliau sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko di LKBN ANTARA. Dimana peran-peran strategis perempuan dalam manajemen korporasi di BUMN ini, makin digaungkan oleh Kementerian BUMN.
"Artinya kepemimpinan perempuan ini, jadi sebuah program dari Kementerian BUMN untuk bisa menjadi pilar kekuatan manajemen di lingkungan Kementerian BUMN," kata dia.
Dengan demikian, Munir berpendapat, riset yang memberi perspektif bahwa perempuan mampu menjadi pemimpin yang sama peluangnya dengan laki-laki bisa memotivasi srikandi-srikandi ANTARA, bahwa bisa maju dalam profesionalitasnya dan juga maju dalam sisi akademisnya.
Baca juga: Srikandi BUMN ajak mahasiswa Unsoed sigap hadapi perubahan teknologi
Ia pun menyampaikan, sekarang ini di ANTARA tidak membedakan antara karyawan perempuan dan laki-laki.
"Isu gender nyaris enggak ada. Malah, kita dorong bagaimana perempuan itu bisa diberi tempat, agar kesetaraan laki-laki dan perempuan ini betul-betul terwujud di ANTARA," katanya.
LKBN ANTARA, kata Munir, mempertimbangkan kompetensi dan kapabilitas terkait kapasitas bekerja, siapapun calon karyawan ANTARA. Makanya, sekarang ini banyak karyawan-karyawan ANTARA yang mengisi jabatan struktural di antaranya kepala redaksi, ada sekper, general manajer (GM) dan lain-lain. Komposisi pemimpin perempuan di ANTARA pun, lanjutnya, sudah lebih dari 20 persen.
"Kita dorong perempuan-perempuan ANTARA ini berkontribusi besar mengukuhkan dedikasinya agar menanjak karirnya dan menempati posisi-posisi strategis," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023