Kolaborasi keilmuan antara Program Studi S1 Teknik Mesin dan Teknik Industri di Fakultas Teknik, Universitas Pancasila telah dilakukan untuk penyelesaian masalah praktis di tingkat usaha mikro, dengan tujuan peningkatan kualitas dan produktivitas usaha mikro dengan mesin pembuatan rendang. 

Ketua Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat Dr. Wina Libyawati, ST., MM., MT. dalam keterangannya, Kamis mengatakan Tim pengabdian kepada masyarakat hasil kolaborasi antara kedua program studi tersebut, mengusung prinsip awan yang dalam bahasa Jawa yaitu Ambuda, dimana melambangkan keteduhan dan proses kehidupan. 

"Prinsip tersebut seiring dengan tujuan dari tim yaitu teknologi hasil penelitian dosen, mampu mendampingi dan memberikan solusi atas masalah proses produksi dan manajemen secara berkelanjutan," katanya.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini didukung oleh Hibah Internal Fakultas Teknik, Universitas Pancasila di bawah Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UP2M) tahun 2023. 

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dibagi ke dalam dua kegiatan utama, yaitu kegiatan desiminasi teknologi dan pelatihan manajemen rantai pasok. Kegiatan desiminasi teknologi diawali dengan kegiatan optimasi dari feature dan jumlah sudu pengaduk dari Ambuda.

Baca juga: Universitas Pancasila Jakarta kukuhkan enam guru besar

Kegiatan optimasi dilakukan selama tiga bulan berdasarkan survei ruang produksi di usaha mikro pembuat rendang.Uji kinerja dari AMBUDA dilakukan sebanyak tiga kali, untuk selanjutnya dilakukan diseminasi teknologi pada dua usaha mikro.

Kegiatan desiminasi dilakukan di Lab Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Pancasila, pada Rabu 22 November 2023, setelah dilakukannya kegiatan pelatihan dasar-dasar manajemen rantai pasok. 

Pelatihan manajemen rantai pasok dilakukan dalam bentuk studi kasus sesuai masalah yang dimiliki seperti membangun data suplier bahan dasar rendang, memanfaatkan hubungan antara usaha mikro di bawah naungan paguyuban usaha, dan pembuatan standar untuk produk yang diproduksi.

Untuk itu suasana pelatihan dikondisikan dalam bentuk konsultasi perencanaan dan pengembangan usaha berbasis teknologi mekanik.  
  
Baca juga: UP hadirkan apotek farmasi untuk optimalkan layanan kesehatan lingkungan kampus

Figure 1 Survei,desiminasi, dan pelatihan oleh Tim Pengabdian Kegiatan desiminasi dan pelatihan menghadirkan juga satu orang penggiat sosial UMKM dari wilayah Tangerang Selatan sebagai pendamping kedua usaha mikro.  

Proses optimasi dan manufaktur dari AMBUDA dilakukan oleh Dhidik Mahandika, ST., MT., dan Erlanda Augpta Pane, STP., MT.  Kegiatan desiminasi dilakukan oleh ketua dan penyelenggara dari proses optimasi dan manufaktur. 

Kegiatan pelatihan manajemen dilakukan oleh ketua pelaksana dan Dr. Yulita Veranda Usman, SST., MT. 

Cherry dan Budi dari usaha mikro merupakan peserta diseminasi teknologi dan pelatihan. 

Usaha mikro pembuatan rendang yang diambil sebagai sample adalah usaha yang memiliki modal berkisar antara 5-10 juta/bulan untuk keseluruhan kegiatan usaha, memiliki maksimal dua karyawan, dan produk belum memiliki merek dagang. 

Baca juga: 57 tahun Universitas Pancasila untuk kemajuan bangsa

Kendala utama dari kegiatan usaha yang dilakukan adalah proses produksi harus ditangani oleh pemasak yang berpengalaman minimal 3 tahun dan harus terus dimonitor selama kurang lebih 4-5 jam. 

Pemasak berpengalaman dan monitor terus menerus dibutuhkan untuk menjaga cairan santan sebagai pelarut dari bumbu rempah dan media perendam daging, tidak pecah dan terjadi campuran yang homogen. Campuran yang homogen harus tercapai dari fase cair menjadi pasta. 

Kegiatan desiminasi dihadiri kedua usaha mikro menunjukkan ketertarikan tinggi dari pihak usaha atas penggunaan AMBUDA karena dapat mengurangi aktivitas monitoring secara terus menerus oleh sumber daya manusia sebanyak 90 persen. 

Kegiatan pelatihan manajemen rantai pasok menunjukkan kedua usaha mikro mampu membuat peta supplier berdasarkan tiga tingkatan kualitas dari bahan baku rendang dan pembuatan standar kualitas rendang yang dibuat berdasarkan komposisi bahan baku dan memasak yang terukur. 

Ketertarikan dan penguasaan pengetahuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan memotivasi usaha mikro untuk dapat menyebarkan potensi AMBUDA sebagai peningkat kualitas produk dan menularkan pengetahuan yang diterima di tingkat paguyuban kuliner di wilayah masing-masing.

Manfaat yang diperoleh oleh tim pengabdian adalah kemudahan optimasi dari teknologi berdasarkan inputan praktis dari UMKM, sehingga dapat dipergunakan langsung tanpa perlu modifikasi teknologi.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023