Bekasi (Antara Megapolitan) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat sebanyak 19 truk sampah hasil hibah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak beroperasional akibat kerusakan suku cadang.
"Pada 2016 DKI memberi bantuan 50 truk sampah bekas ke Kota Bekasi, ternyata baru beberapa hari dipakai, ada 19 truk yang tidak bisa dioperasikan lagi karena rusak berat," kata Kepala Bidang Persampahan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, (B3) pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Dadang Mulyana, di Bekasi, Rabu.
Menurut dia, kerusakan berat yang dialami truk sampah hasil hibah DKI itu membutuhkan alokasi dana yang tidak sedikit untuk mengembalikan pada fungsi normalnya.
Kerusakan itu terjadi pada suku cadang, seperti mesin, shock breaker, bak sampah yang rusak akibat karat, ban yang sudah tipis hingga sistem rem.
Dadang mengatakan, perbaikan rata kendaraan truk itu cukup mahal, sebab harga satu truk perbaikannya setara dengan pembelian satu truk baru.
Sebab selama ini, kata dia, rata-rata truk tersebut telah beroperasional sejak 2003.
Meski begitu, kata Dadang, pemerintah daerah tetap melakukan pengangkutan sampah milik warga Kota Bekasi setiap harinya.
Jumlah kendaraan yang masih beroperasi pengambilan sampah mencapai 267 truk.
"Tapi memang tidak bisa maksimal pengangkutan sampahnya. Karena, produksi sampah di Kota Bekasi mencapai 1.600 ton per hari," katanya.
Dari ratusan truk yang beroperasi itu, kata Dadang, kapasitas angkutnya sebanyak 6 ton dan 12 ton.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Pada 2016 DKI memberi bantuan 50 truk sampah bekas ke Kota Bekasi, ternyata baru beberapa hari dipakai, ada 19 truk yang tidak bisa dioperasikan lagi karena rusak berat," kata Kepala Bidang Persampahan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, (B3) pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Dadang Mulyana, di Bekasi, Rabu.
Menurut dia, kerusakan berat yang dialami truk sampah hasil hibah DKI itu membutuhkan alokasi dana yang tidak sedikit untuk mengembalikan pada fungsi normalnya.
Kerusakan itu terjadi pada suku cadang, seperti mesin, shock breaker, bak sampah yang rusak akibat karat, ban yang sudah tipis hingga sistem rem.
Dadang mengatakan, perbaikan rata kendaraan truk itu cukup mahal, sebab harga satu truk perbaikannya setara dengan pembelian satu truk baru.
Sebab selama ini, kata dia, rata-rata truk tersebut telah beroperasional sejak 2003.
Meski begitu, kata Dadang, pemerintah daerah tetap melakukan pengangkutan sampah milik warga Kota Bekasi setiap harinya.
Jumlah kendaraan yang masih beroperasi pengambilan sampah mencapai 267 truk.
"Tapi memang tidak bisa maksimal pengangkutan sampahnya. Karena, produksi sampah di Kota Bekasi mencapai 1.600 ton per hari," katanya.
Dari ratusan truk yang beroperasi itu, kata Dadang, kapasitas angkutnya sebanyak 6 ton dan 12 ton.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017