Sebanyak 68 rumah di Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat rusak akibat terdampak gempa berkekuatan M4,0 yang berpusat di Kota Bogor pada Sabtu, (8/12). sekitar pukul 02.00 WIB.

"Sebanyak 68 rumah yang rusak akibat terdampak gempa bumi tersebar di enam kedusunan di Desa Cipeuteu. Dari jumlah tersebut sebanyak sembilan rumah rusak berat, 28 rumah rusak sedang dan 31 rumah rusak ringan," kata Kepala Desa Cipeuteuy Purnama Wijaya di Sukabumi, Jumat.

Menurut Purnama, tidak hanya rumah saja yang mengalami kerusakan tetapi saranan ibadah seperti masjid dan tembok penahan tanah (TPI) di Kampung Pasir Masigit juga rusak.

Baca juga: PMI kerahkan armada penyelamatan bantu tanggulangi dampak bencana gempa Sukabumi
Baca juga: Gempa bumi magnitudo 4,0 menyebabkan sejumlah rumah rusak di Kabandungan Sukabumi

Selain itu, dampak gempa ini juga memicu terjadinya bencana pergeseran tanah dan ada 13 rumah yang terancam bencana ini. Maka dari itu, pihaknya berharap seluruh warga yang mendiami rumah itu segera dievakuasi oleh Pemkab Sukabumi khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan.

Pemerintahan Desa Ciipeuteuy saat ini masih melakukan pendataan jumlah rumah atau bangunan yang terdampak gempa serta fokus mengevakuasi warga yang rumahnya rusak parah akibat gempa yang terjadi Jumat dini hari.

"Untuk sementara kami mengungsikan warga yang rumahnya rusak berat ke saudaranya atau tenda yang disediakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi," tambahnya.

Baca juga: Rumah terdampak gempa Magnitudo 5,2 di Sukabumi akhirnya ambruk

Purnama mengatakan bagi warga yang ingin mengungsi pihaknya juga telah menyiapkan tenda pengungsian, meskipun saat ini penyintas masih tetap tinggal di rumah masing-masing meskipun dalam kondisi sudah rusak.

Namun jika cuaca hujan pihaknya akan mengevakuasi ke tenda atau diminta mengungsi ke rumah saudaranya yang tidak terdampak. Bantuan darurat pun sudah mulai disalurkan kepada para penyintas. Namun tidak menutup kemungkinan jumlah bangunan yang rusak masih akan terus bertambah karena data tersebut sifatnya masih sementara.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023