Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, memandang perlu ada solusi mengenai kekuatan konstruksi jalan dari praktisi pemeliharaan jalan, apalagi di Kota Bogor dijuluki Kota Hujan dengan curah hujan tinggi dapat mempengaruhi ketahanan konstruksi jalan.

"Saya lihat harus dievaluasi secara teknis pengerjaan pemeliharaan di Kota Bogor, jangan selalu menyalahkan musim hujan," ujar Wali Kota Bogor Bima Arya saat Workshop Tata Cara Perbaikan Kerusakan Jalan bersama CEO PT Mulia Karya Sabat Ronald Sinaga di Kantor Dinas PUPR, Kota Bogor, Senin.

Sabat Ronald Sinaga yang biasa dipanggil Bro Ron selaku praktisi pemeliharaan jalan, diundang Pemkot Bogor untuk memberikan masukan dan solusi mengenai kekuatan konstruksi jalan di Kota 

Workshop diikuti 110 pekerja lapangan Dinas PUPR ini sebagai upaya evaluasi teknis pengerjaan pemeliharaan jalan di Kota Bogor.

Menurut Bima, kerusakan jalan di Kota Bogor disebabkan karena teknik pemeliharaan yang kurang tepat, karena itu pemerintah kota mengundang Ronald Sinaga yang sangat paham terkait teknis pemeliharaan jalan. 

Ronald menyarankan pemeliharaan jalan memakai hotmix dan tidak lagi memakai coldmix.

"Hotmix memang di awal penganggarannya lebih besar karena biayanya lebih mahal dari coldmix, tetapi secara kualitas hotmix lebih kuat secara jangka panjang," ujar Bima Arya.

Menurut dia, penggunaan jalan beton tidak tepat, sebaliknya aspal jauh lebih bagus asal pondasinya kuat. Dengan evaluasi ini targetnya tentu saja untuk menghemat biaya pemeliharaan dan menghemat waktu pemeliharaan alias tidak lagi bolak-balik tambal sulam.

Ronald menceritakan Kota Bogor unik, spesial dan perlu ekstra kerja keras karena kota hujan dan memang aspal ini musuhnya air. Salah satu prioritasnya mengganti teknik pengerjaan di musim hujan dan tipe material yang dipakai.

Ia menyarankan ketika di musim hujan memakai coldmix, setelahnya jika sudah di musim kemarau dan banyak jalan yang rusak agar segera diperbaiki dengan hotmix karena hotmix jauh lebih tahan lama dalam hitungan tahunan, dibanding coldmix.

"Secara akademis pun pernah di tes coldmix  tidak pernah bertahan lebih dari satu tahun," katanya. 

Ia pun mengevaluasi teknis pemeliharaan Dinas PUPR Kota Bogor yang masih kurang kebaruan karena teknik pemeliharaan ini dipelajari di tahun 1990-an.

Untuk itu, katanya, perlu pembaruan teknik pemeliharaan dan material yang lebih tahan lama.

Atas masukan dan saran dari Ronald tersebut, Wali Kota Bima Arya berharap bisa diterapkan dan Bima minta Kadis PUPR Rena da Frina menghitung ulang semua sehingga ada konsekuensi saat penganggaran 2024.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023