Bogor (Antara Megapolitan) - Tim Pemburu Narkotika (TPN) Polresta Bogor Kota, Polda Jawa Barat, yang dibentuk pada pertengahan November 2016, pada awal tahun ini berhasil mengungkap 17 kasus penyalahgunaan narkoba.

"Tim khusus ini dibentuk sejak awal saya bergabung dengan Polresta Bogor Kota, pertengahan November 2016," kata Kasat Narkoba Polresta Bogor Kota, Kompol Yuni Purwanti, di Bogor, Kamis.

Yuni mengatakan, TPN dibentuk untuk mendukung kinerja Satuan Narkoba Polresta Bogor Kota dalam mengungkap kasus-kasus narkoba di wilayah Kota Bogor.

Tim bergerak bersinergi dengan anggota Satuan Narkoba, melakukan identifikasi di lapangan.

"TPN dan anggota di unit Satnarkoba sama tugasnya, sama-sama bergerak di lapangan, tetapi memiliki spesifikasi, TPN yang lebih banyak bergerak menyisir di lapangan," katanya.

Dalam menjalankan tugas, TPN memiliki atribut tersendiri, berpakaian bebas layaknya masyarakat umum, berbaur dengan masyarakat menelurusi informasi serta mendekati sasaran..

"TPN bekerja maksimal, mereka fokus bertugas, jarang pulang, karena harus mengintai di lapangan, benar-benar membutuhkan totalitas," kata Yuni.

Menurut Yuni, kehadiran TPN memperkuat kinerja Satuan Narkoba Polresta Bogor Kota dalam mencegah peredaran narkotika dan obat terlarang, serta mengungkap berbagai kasus penyalahgunaannya.

Pada awal 2017, TPN berhasil mengungkap 17 kasus penyalahgunaan narkoba dengan jumlah tersangka 21 orang yang berasal dari tujuh sindikat peredaran narkoba spesialis ganja, sabu dan obat-obatan keras yang dijual bebas di warung kelontong.

Yuni mengatakan, upaya pemberantasan narkoba tidak hanya melalui cara represif, tetapi juga pencegahan melalui sosialsiasi dan edukasi kepada masyarakat maupun pelajar yang kini menjadi target peredaran.

"Setiap pekan kami rutin memberikan sosialisasi, dan penyuluhan pencegahan narkoba, kita masuk ke sekolah-sekolah, dan juga ke majelis taklim," kata Yuni yang dulu menjabat sebagai Kasat Narkoba Polres Kabupaten Bogor.

Menurut Yuni, tipologi peredaran narkoba di Kota Bogor tidak jauh berbeda dengan daerah-daerah lain. Pelaku pengedar juga sudah lebih lihai dalam menghindari aparat kepolisian yang semakin masif melakukan penindakan.

Pelaku sering berpindah-pindah lokasi, dan bertransaksi secara tertutup hingga sulit ditembus.

Tetapi, lanjut dia, karakter masyarakat Kota Bogor yang masih relatif terbuka dan peduli dengan lingkungan, membantu peran kepolisian dalam mendapatkan informasi dan memudahkan pengungkapan kasus.

"Kepolisian tidak bisa bekerja sendiri, peran aktif semua pihak untuk memerangi narkoba, mulai dari keluarga yang mengawasi anaka, warga yang mengawasi lingkungan, serta kesadaran dari pelaku sendiri," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017