Satuan TNI-Polri di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memastikan seluruh personelnya akan berlaku netral selama pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024.
"Itu yang selalu menjadi penekanan buat pimpinan. TNI-Polri selain sinergitas kita juga harus menjaga netralitas," kata Komandan Kodim 0621/Kabupaten Bogor Letkol Kav Gan Gan Rusgandara usai Apel Gabungan TNI-Polri untuk Pemilu Damai di Mapolres, Cibinong, Bogor, Senin.
Ia menegaskan, baik TNI maupun Polri akan mengenakan sanksi yang telah ditentukan bagi setiap anggotanya yang berlaku tidak netral selama proses Pemilu berlangsung.
Di samping itu, Gan Gan juga mengaku siap menindak tegas bagi siapa pun yang mengganggu ketertiban saat Pemilu.
"Siapapun, yang mengancam integritas, keamanan dan kamtibmas akan kita tindak tegas," ungkap Gan Gan.
Komandan Kodim 0621/Kabupaten Bogor Letkol Kav Gan Gan Rusgandara bersama Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro Apel Gabungan TNI-Polri untuk Pemilu Damai di Mapolres, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (13/11/2023). (ANTARA/M Fikri Setiawan)
Sementara, Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro di tempat yang sama menyebutkan bahwa apel tersebut dilakukan untuk memeriksa kesiapan personel TNI-Polri dengan menghadirkan 10 persen personel dari jumlah keseluruhan.
"Kami mengecek kerangka-kerangkanya nanti, berapa personel yang bisa tampil dan alhamdulillah hari ini bisa hadir kekuatan bisa diterima dari Bapak Dandim," ujarnya.
Jumlah personel TNI-Polri di kota dan Kabupaten Bogor mencapai 12.000 orang yang terlibat pengamanan Pemilu. Jumlah tersebut, kata Rio, sudah termasuk bantuan personel dari Brimob dan Satpol PP.
Rio mengungkapkan pihaknya saat ini masih melakukan pemetaan wilayah-wilayah yang dianggap memiliki tingkat kerawanan konflik Pemilu.
"Kita bilang semuanya sangat rawan. Oleh sebab itu, kita tidak mau underestimated agar kita bisa melaksanakan dengan baik," ujar Rio.
