Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengejar target realisasi capaian investasi dari sektor penanaman modal dalam negeri dan asing senilai Rp50 triliun yang ditetapkan pemerintah provinsi pada tahun ini melalui sejumlah program terintegrasi.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bekasi Suhup mengatakan mengacu data investasi periode Januari-September 2023, Kabupaten Bekasi masih menyandang predikat daerah penyumbang investasi tertinggi se-Jawa Barat dengan realisasi Rp41,58 triliun.

"Kita masih menjadi jawara investasi di Jawa Barat, unggul jauh dari Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bogor di urutan kedua dan ketiga," katanya di Cikarang, Rabu.

Dirinya mengaku optimistis target investasi tersebut mampu dicapai pemerintah daerah di sisa waktu tiga bulan terakhir terhitung Oktober-Desember 2023.

Baca juga: Pemkab Bekasi cari informasi peluang kerja sama ketenagakerjaan di Jepang

Suhup mengatakan rasa percaya diri ini bukan tanpa sebab mengingat pemerintah daerah terus mampu menjaga iklim investasi tetap kondusif sehingga menarik minat penanam modal yang ingin berinvestasi di Kabupaten Bekasi.

Selain itu upaya pendataan investasi yang masuk ke Kabupaten Bekasi juga dilakukan secara kontinyu kepada pengelola kawasan industri berikut perusahaan yang berproduksi.

"Kita optimistis target ini bisa tercapai karena sampai hari ini minat investor untuk datang dan menanamkan modal di Kabupaten Bekasi masih tinggi," ucapnya.

Dia menyatakan penanaman modal asing masih menjadi penyumbang investasi tertinggi di Kabupaten Bekasi hingga membuat daerah ini terus dikenal sebagai kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara.

Baca juga: Pemkab Bekasi berkomitmen bantu tingkatkan postur APBN dari sektor investasi

Mengacu data realisasi hingga September 2023, penanaman modal asing sudah mencapai Rp27,1 triliun sedangkan penanaman modal dalam negeri baru mencapai Rp14,4 triliun.

Investor dari Jepang menjadi penyumbang investasi terbesar dengan nilai Rp10,2 triliun, disusul Singapura yang mencapai Rp4,7 triliun, Tiongkok dengan Rp3,9 triliun, serta Korea Selatan Rp2,2 triliun.

Sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran menyumbang investasi terbesar yakni Rp6,9 triliun, disusul industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain senilai Rp6,5 triliun, serta sektor industri logam, mesin, dan elektronika senilai Rp5,4 triliun.

Dari ketiga sektor tersebut, sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran mampu menyerap 9.144 tenaga kerja, 4.302 tenaga kerja terserap dari sektor transportasi, dan 3.409 tenaga kerja dari sektor industri logam, mesin, dan elektronika.

Baca juga: Pemkab Bekasi percepat pengumpulan data proyek SPAM Regional Jatiluhur II

Secara keseluruhan pada periode yang sama, 37.175 tenaga kerja mampu terserap oleh perusahaan-perusahaan di Kabupaten Bekasi dengan rincian 21.730 pekerja melalui investasi asing dan 15.445 dari penanaman modal dalam negeri.

Pihaknya berharap tinggi realisasi investasi ini sejalan dengan penyerapan tenaga kerja lokal secara lebih optimal. "Warga pribumi harus bisa berlomba dengan cara memiliki standar keahlian yang telah ditentukan secara mandiri oleh perusahaan, ini menjadi tugas kita bersama," kata dia.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023