Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memaparkan potensi sumber energi  yang dimiliki  kepada tim riset Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada (PSE UGM) yang berkunjung ke Pendopo Sukabumi, di Sukabumi, Senin.

"Kabupaten Sukabumi kaya akan sumber energi yang bisa dijadikan sebagai cadangan energi yang dibutuhkan masyarakat khususnya Kabupaten Sukabumi antara lain energi listrik," kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami. 

Menurut Marwan, Kabupaten Sukabumi yang memiliki tagline gunung, rimba, laut, pantai, sungai, seni dan budaya (gurilapss) memiliki sumber daya alam (SDA) yang mumpuni di mana di dalamnya banyak mengandung potensi energi baru terbarukan.

Adapun sumber energi baru terbarukan tersebut antara potensi panas bumi yang berada di sekitar Kecamatan Kabandungan dan Cisolok. Kemudian sumber energi air di Kecamatan Warungkiara dan sumber energi angin di Kecamatan Ciemas serta gelombang laut yang berada di sepanjang 117 km garis pantai Kabupaten Sukabumi.

Namun demikian, harus diakui kekayaan energi yang dimiliki Kabupaten Sukabumi baru sebagian kecil saja yang dimanfaatkan, tetapi sampai saat ini sudah ada beberapa potensi energi yang tengah dalam tahap pengkajian. 

Adapun sumber energi yang sudah dimanfaatkan antara lain energi panas bumi di kecamatan Kabandungan dan air di Kecamatan Warungkiara. Untuk sumber energi panas bumi di Kecamatan Cisolok dan energi angin di Kecamatan Ciemas masih dalam tahap pengkajian.

Diharapkan dalam waktu dekat sumber energi tersebut sudah bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan dan cadangan energi khususnya listrik yang tidak hanya diperuntukkan bagi warga Sukabumi saja, tetapi luar daerah.

"Keberadaan sumber energi yang dimiliki Kabupaten Sukabumi merupakan sumber energi baru terbarukan dan tentunya bisa mengganti sumber energi yang tidak ramah lingkungan," katanya.

Marwan mengatakan tidak hanya itu, di kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali ini masih memiliki sumber energi lain yang dapat dimanfaatkan seperti etanol, biogas, hingga tenaga surya. 

Sementara, Ketua Tim Pelaksana Riset PSE UGM Cinintya Audori Fathin mengatakan kedatangan pihaknya untuk melakukan kajian dari sisi energi baru terbarukan dan bertujuan menyusun kajian penyediaan kerangka kebijakan untuk mendukung program Just Energy Transition Partnership (JETP).

Sesuai rencana, pihaknya melakukan studi lapangan di Palabuhanratu dengan radius 20 km. Adapun hasil capaian dari riset ini berupa kajian yang sistematis dari berbagai aspek mulai dari aspek sosial, hukum, ekonomi, dan teknis mengenai bagaimana transisi baru terbarukan dapat diimplementasikan secara baik, termasuk berdampak positif bagi daerah dan masyarakat sekitar.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023