Enam danau Universitas Indonesia (UI) mendukung pelestarian keanekaragaman hayati dan berkontribusi mengatur kondisi iklim di wilayah Kota Depok.
Dosen Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI Erwin Nurdin di Kampus UI Depok, Rabu mengatakan UI berkomitmen untuk terus menjaga kualitas lingkungan kampus, termasuk menjaga kelestarian biodiversitas yang hidup di danau UI.
UI memiliki enam danau buatan yakni Danau Kenanga, Danau Aghatis, Danau Mahoni, Danau Puspa, Danau Ulin, dan Danau Salam, atau yang sering disingkat dengan KAMPUS.
Keenam danau tersebut, kata dia, berperan melestarikan keanekaragaman hayati, menyediakan suplai air bersih, resapan air, dan lainnya.
Keberadaan danau tersebut, lanjutnya, mendukung environmental carrying capacity wilayah Depok yang dapat mengurangi dampak banjir saat musim hujan dan memberikan suplai air saat kekeringan. Selain itu danau UI juga disebut berkontribusi dalam mengatur kondisi iklim mikro di Kota Depok.
Ia mengatakan untuk menjaga stabilitas fungsi danau UI ada beberapa permasalahan yang harus dihadapi, antara lain pencemaran air danau, pendangkalan danau akibat endapan lumpur hasil segmentasi lingkungan sekitar, pertumbuhan gulma air, pertumbuhan alga akibat pencemaran limbah, serta masuknya biota invasif sehingga mempengaruhi habitat biodiversitas.
Lebih lanjut Erwin mengatakan pencemaran air adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan ekosistem perairan.
Menurutnya, pencemaran danau UI akibat aktivitas manusia di luar lingkungan UI, seperti pembuangan limbah dari bengkel atau pelepasan pestisida dari pertanian dan zat-zat kimia lainnya yang masuk ke danau.
Hal tersebut menyebabkan rusaknya ekosistem yang ada di danau dan berdampak pada beragam biota yang hidup di dalamnya. Padahal, terdapat 31 jenis ikan yang hidup di danau UI.
Jika kondisi pencemaran tersebut terus berlangsung, kata dia, ada kekhawatiran terjadi penurunan populasi beberapa jenis fauna, seperti keong mas dan kerang yang kini telah hilang.
“Saat ini ikan sapu-sapu menjadi jenis fauna yang mendominasi perairan danau UI,” ujarnya.
Untuk menjaga dan melestarikan ekosistem perairan tawar, ia mengatakan UI kini telah melakukan berbagai upaya, diantaranya mencegah pelepasliaran jenis ikan, membatasi penyebaran dan mengisolasi ikan invasif dengan mengutamakan pemeliharaan ikan asli, serta restorasi perairan yang sudah terkontaminasi.
Ia mengatakan kegiatan konservasi ekosistem air tawar tersebut merupakan upaya UI untuk menjaga keberlanjutan ekosistem. Hal ini berhubungan erat dengan poin-poin yang ada dalam Sustainable Deveopment Goals (SDGs).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Dosen Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI Erwin Nurdin di Kampus UI Depok, Rabu mengatakan UI berkomitmen untuk terus menjaga kualitas lingkungan kampus, termasuk menjaga kelestarian biodiversitas yang hidup di danau UI.
UI memiliki enam danau buatan yakni Danau Kenanga, Danau Aghatis, Danau Mahoni, Danau Puspa, Danau Ulin, dan Danau Salam, atau yang sering disingkat dengan KAMPUS.
Keenam danau tersebut, kata dia, berperan melestarikan keanekaragaman hayati, menyediakan suplai air bersih, resapan air, dan lainnya.
Keberadaan danau tersebut, lanjutnya, mendukung environmental carrying capacity wilayah Depok yang dapat mengurangi dampak banjir saat musim hujan dan memberikan suplai air saat kekeringan. Selain itu danau UI juga disebut berkontribusi dalam mengatur kondisi iklim mikro di Kota Depok.
Ia mengatakan untuk menjaga stabilitas fungsi danau UI ada beberapa permasalahan yang harus dihadapi, antara lain pencemaran air danau, pendangkalan danau akibat endapan lumpur hasil segmentasi lingkungan sekitar, pertumbuhan gulma air, pertumbuhan alga akibat pencemaran limbah, serta masuknya biota invasif sehingga mempengaruhi habitat biodiversitas.
Lebih lanjut Erwin mengatakan pencemaran air adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan ekosistem perairan.
Menurutnya, pencemaran danau UI akibat aktivitas manusia di luar lingkungan UI, seperti pembuangan limbah dari bengkel atau pelepasan pestisida dari pertanian dan zat-zat kimia lainnya yang masuk ke danau.
Hal tersebut menyebabkan rusaknya ekosistem yang ada di danau dan berdampak pada beragam biota yang hidup di dalamnya. Padahal, terdapat 31 jenis ikan yang hidup di danau UI.
Jika kondisi pencemaran tersebut terus berlangsung, kata dia, ada kekhawatiran terjadi penurunan populasi beberapa jenis fauna, seperti keong mas dan kerang yang kini telah hilang.
“Saat ini ikan sapu-sapu menjadi jenis fauna yang mendominasi perairan danau UI,” ujarnya.
Untuk menjaga dan melestarikan ekosistem perairan tawar, ia mengatakan UI kini telah melakukan berbagai upaya, diantaranya mencegah pelepasliaran jenis ikan, membatasi penyebaran dan mengisolasi ikan invasif dengan mengutamakan pemeliharaan ikan asli, serta restorasi perairan yang sudah terkontaminasi.
Ia mengatakan kegiatan konservasi ekosistem air tawar tersebut merupakan upaya UI untuk menjaga keberlanjutan ekosistem. Hal ini berhubungan erat dengan poin-poin yang ada dalam Sustainable Deveopment Goals (SDGs).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023