Sukabumi (Antara Megapolitan) - Bencana pergerakan tanah dan longsor melanda dua kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menyebabkan sejumlah unit rumah dan sarana umum mengalami kerusakan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman di Sukabumi, Kamis mengatakan Pergerakan tanah terjadi di Kampung Ciseupan RT 02/03, Desa Seseupan, Kecamatan Caringin akibatnya sejumlah rumah rusak ringan dan sedang serta merusak lahan sawah serta kebun milik warga.

Sementara, longsor terjadi di Kampung Manglid, RT 05/07, Desa/Kecamatan Cidahu yang mengakibatkan saluran irigasi dan sawah rusak, kata Usman didampingi Kepala Pengendalian dan Operasi BPBD setempat, Yana Rusyana, katanya .

"Kerugian akibat bencana ini berkisar Rp195 juta, namun tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini," katanya

Bencana terjadi pada dua kecamatan itu terkait curah hujan yang cukup tinggi sejak awal 2017. Namun laporan relawan berada pada tiap kecamatan menyebutkan kejadian bencana baru hanya terjadi pada dua tempat itu.

Namun, katanya tidak menutup kemungkinan bencana serupa terjadi di kecamatan lainnya karena hujan deras disertai angin kencang masih melanda hampir seluruh wilayah Kabupaten Sukabumi.

Sementara itu warga yang rumahnya rusak akibat bencana pergerakan tanah di Kecamatan Caringin masih tetap bertahan di rumahnya masing-masing.

"Petugas sudah mengimbau agar masyarakat selalu waspada karena bencana ini bisa semakin meluas," katanya.

Selain itu, pihaknya juga sudah menyiagakan relawan dan terus berkoordinasi dengan unsur muspika di kecamatan masing-masing guna menekan dampak dari bencana tersebut.

"Pendataan masih terus kami lakukan dan bantuan pun sudah mulai disalurkan kepada warga yang terdampak," tambahnya.

Yana mengatakan informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Kabupaten Sukabumi masih berpotensi turun hujan deras disertai angin kencang.

Sehingga potensi bencana di kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini masih tinggi. Tercatat 47 kecamatan sebagai daerah rawan longsor.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017