Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, membagikan 60 ribu butir telur untuk mengatasi stunting di daerahnya.
Ketua TP-PKK Kabupaten Bogor Halimatussadiyah Iwan di Cibinong, Bogor, Senin, menjelaskan bahwa telur itu dibagikan ke wilayah-wilayah yang menjadi fokus penanganan stunting dengan menggandeng Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Kahuripan.
Sebanyak 60 ribu butir telur itu didistribusikan ke 12 kecamatan, yakni Sukajaya, Cigudeg, Jasinga, Sukaraja, Caringin, Cibungbulang, Cisarua, Leuwisadeng, Leuwiliang, Pamijahan, Kalapanunggal dan Sukamakmur.
Baca juga: Pemkab Bogor catat angka stunting tersisa 6.231 balita
Halima menyebutkan pembagian telur ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan zero stunting di Kabupaten Bogor pada akhir 2023.
"Telur memiliki kandungan protein yang tinggi bagi balita untuk meningkatkan berat badan dan tinggi badan,” papar Halima.
Menurut dia, dengan meningkatnya nutrisi balita di di daerahnya, diharapkan kemampuan otak balita juga akan berkembang, sehingga dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Bogor.
Nantinya, kata Halima, ketua TP PKK Kecamatan yang juga sebagai ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) akan menentukan desa yang memiliki kerawanan stunting sebagai lokus intervensi stunting.
Baca juga: Pemkab Bogor tetapkan calon pengantin hingga balita sebagai sasaran tangani stunting
Sementara, Direktur Umum Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Abdul Somad menjelaskan bahwa bantuan telur ini merupakan CSR dari Perumda Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor.
Telur tersebut sengaja diserahkan ke TP PKK karena pihaknya percaya PKK Kabupaten Bogor bisa mendistribusikan telur tersebut sesuai dengan target dan sasarannya.
"Kami percaya PKK Kabupaten Bogor bisa mendistribusikan bantuan program penanganan stunting ini, karena PKK juga memang sedang fokus pada penanganan stunting," ujar Abdul Somad.
Baca juga: Pemkab Bogor fokus lakukan penanganan 16.000 balita stunting
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor dr Agus Fauzi mencatat angka stunting di daerahnya tersisa 6.231 balita atau sekitar 1,59 persen dari total keseluruhan balita yang ada di daerahnya.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Bogor berhasil menurunkan angka stunting cukup signifikan dalam setahun terakhir. Karena, jumlah stunting Kabupaten Bogor pada akhir tahun 2022 terbilang tinggi, mencapai 18.666 balita atau sekitar 4,78 persen.
"Dengan berbagai program dan pihak yang terlibat, saat ini stunting sudah di angka 1,59 persen," kata dr Agus.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Ketua TP-PKK Kabupaten Bogor Halimatussadiyah Iwan di Cibinong, Bogor, Senin, menjelaskan bahwa telur itu dibagikan ke wilayah-wilayah yang menjadi fokus penanganan stunting dengan menggandeng Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Kahuripan.
Sebanyak 60 ribu butir telur itu didistribusikan ke 12 kecamatan, yakni Sukajaya, Cigudeg, Jasinga, Sukaraja, Caringin, Cibungbulang, Cisarua, Leuwisadeng, Leuwiliang, Pamijahan, Kalapanunggal dan Sukamakmur.
Baca juga: Pemkab Bogor catat angka stunting tersisa 6.231 balita
Halima menyebutkan pembagian telur ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan zero stunting di Kabupaten Bogor pada akhir 2023.
"Telur memiliki kandungan protein yang tinggi bagi balita untuk meningkatkan berat badan dan tinggi badan,” papar Halima.
Menurut dia, dengan meningkatnya nutrisi balita di di daerahnya, diharapkan kemampuan otak balita juga akan berkembang, sehingga dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Bogor.
Nantinya, kata Halima, ketua TP PKK Kecamatan yang juga sebagai ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) akan menentukan desa yang memiliki kerawanan stunting sebagai lokus intervensi stunting.
Baca juga: Pemkab Bogor tetapkan calon pengantin hingga balita sebagai sasaran tangani stunting
Sementara, Direktur Umum Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Abdul Somad menjelaskan bahwa bantuan telur ini merupakan CSR dari Perumda Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor.
Telur tersebut sengaja diserahkan ke TP PKK karena pihaknya percaya PKK Kabupaten Bogor bisa mendistribusikan telur tersebut sesuai dengan target dan sasarannya.
"Kami percaya PKK Kabupaten Bogor bisa mendistribusikan bantuan program penanganan stunting ini, karena PKK juga memang sedang fokus pada penanganan stunting," ujar Abdul Somad.
Baca juga: Pemkab Bogor fokus lakukan penanganan 16.000 balita stunting
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor dr Agus Fauzi mencatat angka stunting di daerahnya tersisa 6.231 balita atau sekitar 1,59 persen dari total keseluruhan balita yang ada di daerahnya.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Bogor berhasil menurunkan angka stunting cukup signifikan dalam setahun terakhir. Karena, jumlah stunting Kabupaten Bogor pada akhir tahun 2022 terbilang tinggi, mencapai 18.666 balita atau sekitar 4,78 persen.
"Dengan berbagai program dan pihak yang terlibat, saat ini stunting sudah di angka 1,59 persen," kata dr Agus.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023