Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto pada Kamis (12/10) mengatakan bahwa pihaknya menampung usulan para pedagang di Pasar Teknik Umum (TU) Kemang, yang meminta agar pasar itu ditata kembali.

Dia mengatakan bahwa para pedagang di pasar yang kini dikelola pemerintah kota (pemkot) itu menyampaikan berbagai usulan, termasuk soal kebersihan, lokasi parkir, instalasi listrik dan drainase.

"Itu untuk jangka pendek yang diharapkan para pedagang. Untuk jangka panjang, nanti dialokasikan anggaran untuk perbaikan menyeluruh, termasuk bangunan," kata Bima.

Dia mengatakan dirinya bersama Wakil Wali Kota Dedie Abdul Rachim, pejabat Pemkot Bogor dan manajemen Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) telah mengunjungi Pasar TU Kemang pada Rabu (11/10) dan bertemu dengan para pedagang.

Bima mengatakan bahwa Pemkot Bogor berkomitmen untuk memulai penataan dan perbaikan secara bertahap.

"Untuk jangka panjang, tentu akan ada anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan secara menyeluruh, terutama bangunannya," katanya.

Saat ini, soal kebersihan harus menjadi prioritas, parkir harus ditata agar tidak semrawut, instalasi listrik dan saluran air juga harus diperiksa semua, katanya.

Dia meminta jajaran pemkot untuk segera berkoordinasi melakukan penataan dan perbaikan pasar tersebut.

"Ada PUPR, ada DLH (Dinas Lingkungan Hidup) yang akan koordinasi sejauh mana nanti kebutuhan dari Perumda Pasar yang bisa dipenuhi oleh dinas," ujar Bima.

Dia meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk menyelesaikan masalah drainase dalam waktu dua pekan untuk menghadapi datangnya musim penghujan.

Perumda PPJ juga diminta untuk segera melakukan penataan agar pengunjung pasar merasa lebih nyaman dan pemasukan perusahaan daerah itu bisa meningkat.

Kunjungan Bima dan jajaran Pemkot Bogor ke pasar tersebut dilakukan menyusul keputusan hukum tetap Pengadilan Negeri Bogor tentang pengelolaan Pasar TU Kemang yang juga dikenal sebagai Pasar Induk Kemang.
 

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023