Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI), Prof Dr Tjandra Yoga Aditama menerima empat surat apresiasi dari berbagai lembaga di dalam dan luar negeri.
“Dengan penghargaan yang diterimanya, Prof Tjandra Yoga Aditama menjadi salah satu tokoh utama dalam dunia kesehatan di Indonesia, yang memberikan panduan berharga dalam menghadapi tantangan kesehatan pada masa pandemi," kata Dekan FKUI Prof Dr Ari Fahrial di Kampus UI Depok, Rabu.
Dekan berharap semoga dedikasi dan komitmen Prof Tjandra dapat menjadi contoh untuk semua, untuk terus berjuang dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, serta tidak lelah memerangi hoaks yang beredar di masyarakat, khususnya hoaks dalam bidang kesehatan.
Baca juga: FKUI beri penyuluhan dan pengobatan kepada santri di Pesantren Kota Depok
"Apresiasi ini sebagai pengakuan atas sumbangsihnya dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesehatan selama pandemi COVID-19," jelasnya.
Saat itu, Prof Tjandra menulis sebanyak 254 artikel atau opini yang dimuat di berbagai media massa.
Keempat apresiasi tersebut diberikan oleh Wakil Ketua MPR Koordinator Bidang Penyerapan Aspirasi Masyarakat dan Daerah Lestari Moerdijat pada 8 September 2023, dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden H.R. Agung Laksono pada 15 September 2023.
Sementara dua apresiasi lainnya berasal dari luar negeri yang diberikan pada 20 September 2023 oleh Regional Director the Union Asia Pacific, Tara Singh Bam dan Program Director Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP), John Leigh.
Selama pandemi, Prof Tjandra secara aktif memberikan informasi kesehatan yang akurat dan relevan melalui berbagai artikel atau opini yang ia tulis.
Sumbangsih pemikiran ini berperan penting dalam mendukung upaya pemerintah untuk memerangi penyebaran informasi palsu atau hoaks tentang kesehatan yang sering kali muncul di tengah masyarakat. Artikel-artikel tersebut, kemudian dimuat ke dalam buku yang berjudul "COVID-19 dalam Tulisan Prof Tjandra".
Baca juga: DPKR dan FKUI luluskan 500 dokter spesialis paru dalam kurun 45 tahun
Buku ini bertujuan untuk menjadi catatan atau potret tentang bagaimana keadaan dan tantangan COVID-19, baik di Indonesia maupun negara-negara lainnya.
Buku tersebut terdiri atas empat jilid dengan pembahasan yang beragam. Buku Jilid 1 terbit pada Desember 2020, berisi 36 artikel yang mencakup penyakit dan pandemi COVID-19, masalah kesehatan lain yang perlu ditanggulangi, vaksin, serta beberapa aspek lain yang terpengaruh oleh pandemi.
Buku jilid 2 terbit pada Maret 2021, dalam buku ini memuat 51 artikel yang merupakan kelanjutan dari jilid pertama dan selalu mengikuti perkembangan situasi pandemi saat itu. Materi dalam jilid kedua mencakup perkembangan vaksin, penularan COVID-19, mutasi virus, dan masalah penyakit lain yang perlu ditangani selama pandemi.
Selanjutnya, buku jilid 3 terbit pada Agustus 2021 dengan memuat 77 artikel. Materi di dalamnya mencakup peningkatan kasus COVID-19, kondisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Indonesia, perkembangan varian baru dan mutasi COVID-19, vaksinasi, dan perkembangan pandemi di seluruh dunia.
Jilid terakhir, jilid 4 terbit pada Juli 2022, yang memuat 81 artikel dengan cakupan berbagai aspek mengenai COVID-19, varian Omicron, dan situasi peralihan dari pandemi menjadi endemi.
Prof Tjandra merupakan lulusan pendidikan dokter umum di FKUI pada 1980. Ia melanjutkan pendidikan diploma di Research Institute of Tuberculosis, Tokyo pada 1987 dengan konsentrasi Tuberculosis Control and Epidemiology.
Baca juga: FKUI berikan edukasi tentang anemia dan stunting warga Lombok Barat
Pada 1988, ia berhasil menyelesaikan pendidikan spesialis Pulmonologi di FKUI dan menamatkan pendidikan diploma Tropical Medicine and Hygiene (DTM&H) di London School of Hygiene and Tropical Medicine, Inggris pada 1994.
Kemudian, Prof Tjandra juga menyelesaikan pendidikan magister dengan konsentrasi Ilmu Administrasi Rumah Sakit di UI pada 1998. Prof Tjandra dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap FKUI dalam bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi pada tahun 2008. serta mendapatkan gelar kehormatan Adjunct Professor in the Centre for Environment and Population Health dari Griffith University, Australia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
“Dengan penghargaan yang diterimanya, Prof Tjandra Yoga Aditama menjadi salah satu tokoh utama dalam dunia kesehatan di Indonesia, yang memberikan panduan berharga dalam menghadapi tantangan kesehatan pada masa pandemi," kata Dekan FKUI Prof Dr Ari Fahrial di Kampus UI Depok, Rabu.
Dekan berharap semoga dedikasi dan komitmen Prof Tjandra dapat menjadi contoh untuk semua, untuk terus berjuang dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, serta tidak lelah memerangi hoaks yang beredar di masyarakat, khususnya hoaks dalam bidang kesehatan.
Baca juga: FKUI beri penyuluhan dan pengobatan kepada santri di Pesantren Kota Depok
"Apresiasi ini sebagai pengakuan atas sumbangsihnya dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesehatan selama pandemi COVID-19," jelasnya.
Saat itu, Prof Tjandra menulis sebanyak 254 artikel atau opini yang dimuat di berbagai media massa.
Keempat apresiasi tersebut diberikan oleh Wakil Ketua MPR Koordinator Bidang Penyerapan Aspirasi Masyarakat dan Daerah Lestari Moerdijat pada 8 September 2023, dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden H.R. Agung Laksono pada 15 September 2023.
Sementara dua apresiasi lainnya berasal dari luar negeri yang diberikan pada 20 September 2023 oleh Regional Director the Union Asia Pacific, Tara Singh Bam dan Program Director Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP), John Leigh.
Selama pandemi, Prof Tjandra secara aktif memberikan informasi kesehatan yang akurat dan relevan melalui berbagai artikel atau opini yang ia tulis.
Sumbangsih pemikiran ini berperan penting dalam mendukung upaya pemerintah untuk memerangi penyebaran informasi palsu atau hoaks tentang kesehatan yang sering kali muncul di tengah masyarakat. Artikel-artikel tersebut, kemudian dimuat ke dalam buku yang berjudul "COVID-19 dalam Tulisan Prof Tjandra".
Baca juga: DPKR dan FKUI luluskan 500 dokter spesialis paru dalam kurun 45 tahun
Buku ini bertujuan untuk menjadi catatan atau potret tentang bagaimana keadaan dan tantangan COVID-19, baik di Indonesia maupun negara-negara lainnya.
Buku tersebut terdiri atas empat jilid dengan pembahasan yang beragam. Buku Jilid 1 terbit pada Desember 2020, berisi 36 artikel yang mencakup penyakit dan pandemi COVID-19, masalah kesehatan lain yang perlu ditanggulangi, vaksin, serta beberapa aspek lain yang terpengaruh oleh pandemi.
Buku jilid 2 terbit pada Maret 2021, dalam buku ini memuat 51 artikel yang merupakan kelanjutan dari jilid pertama dan selalu mengikuti perkembangan situasi pandemi saat itu. Materi dalam jilid kedua mencakup perkembangan vaksin, penularan COVID-19, mutasi virus, dan masalah penyakit lain yang perlu ditangani selama pandemi.
Selanjutnya, buku jilid 3 terbit pada Agustus 2021 dengan memuat 77 artikel. Materi di dalamnya mencakup peningkatan kasus COVID-19, kondisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Indonesia, perkembangan varian baru dan mutasi COVID-19, vaksinasi, dan perkembangan pandemi di seluruh dunia.
Jilid terakhir, jilid 4 terbit pada Juli 2022, yang memuat 81 artikel dengan cakupan berbagai aspek mengenai COVID-19, varian Omicron, dan situasi peralihan dari pandemi menjadi endemi.
Prof Tjandra merupakan lulusan pendidikan dokter umum di FKUI pada 1980. Ia melanjutkan pendidikan diploma di Research Institute of Tuberculosis, Tokyo pada 1987 dengan konsentrasi Tuberculosis Control and Epidemiology.
Baca juga: FKUI berikan edukasi tentang anemia dan stunting warga Lombok Barat
Pada 1988, ia berhasil menyelesaikan pendidikan spesialis Pulmonologi di FKUI dan menamatkan pendidikan diploma Tropical Medicine and Hygiene (DTM&H) di London School of Hygiene and Tropical Medicine, Inggris pada 1994.
Kemudian, Prof Tjandra juga menyelesaikan pendidikan magister dengan konsentrasi Ilmu Administrasi Rumah Sakit di UI pada 1998. Prof Tjandra dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap FKUI dalam bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi pada tahun 2008. serta mendapatkan gelar kehormatan Adjunct Professor in the Centre for Environment and Population Health dari Griffith University, Australia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023