Karawang (Antara Megapolitan) - Sebanyak 600 lampu penerangan jalan umum yang tersebar di sejumlah titik sekitar Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengalami kerusakan dan perlu perbaikan.
Kepala Dinas Cipta Karya setempat Dedi Ahdiat, di Karawang, Selasa, mengakui saat ini terdapat 600 lampu penerangan jalan umum (PJU) yang rusak. Ratusan lampu PJU yang rusak itu tersebar di sejumlah titik sekitar Karawang.
Akibat banyaknya kerusakan lampu PJU tersebut, suasana jalan di sekitar Karawang menjadi gelap saat malam hari.
Bahkan di sepanjang jembatan layang Pabrik Es Karawang Barat, suasananya cukup gelap saat malam hari akibat lampu PJU di sepanjang jembatan itu rusak.
"Kami tidak bisa memperbaiki secara langsung lampu PJU yang rusak itu, karena anggarannya sangat minim," katanya.
Ia mengakui setiap tahun pihaknya mendapatkan anggaran pemeliharaan lampu penerangan jalan umum sekitar Rp2 miliar.
"Anggaran pemeliharaan lampu PJU (penerangan jalan umum) masih terbatas. Jadi kami tidak bisa memperbaiki ratusan lampu PJU yang rusak," kata dia.
Dedi Ahdiat menilai minimnya anggaran pemeliharaan lampu PJU itu tidak sebanding dengan penerimaan pajak daerah dari sektor Pajak Penerangan Jalan yang diterima Karawang.
Pajak Penerangan Jalan itu cukup besar dibandingkan daerah lainnya di Jawa Barat. Setiap tahun Karawang menerima Pajak Penerangan Jalan sebesar Rp185 miliar.
Tapi yang dialokasikan kembali untuk pengadaan dan perawatan PJU hanya Rp7 miliar per tahun.
"Kami hanya diberi anggaran untuk mendirikan PJU Rp5 miliar per tahun dan untuk perawatan Rp 2 miliar," katanya.
Dedi mengatakan, akibat keterbatasan anggaran tersebut pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk membuat wilayah Karawang terang benderang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
Kepala Dinas Cipta Karya setempat Dedi Ahdiat, di Karawang, Selasa, mengakui saat ini terdapat 600 lampu penerangan jalan umum (PJU) yang rusak. Ratusan lampu PJU yang rusak itu tersebar di sejumlah titik sekitar Karawang.
Akibat banyaknya kerusakan lampu PJU tersebut, suasana jalan di sekitar Karawang menjadi gelap saat malam hari.
Bahkan di sepanjang jembatan layang Pabrik Es Karawang Barat, suasananya cukup gelap saat malam hari akibat lampu PJU di sepanjang jembatan itu rusak.
"Kami tidak bisa memperbaiki secara langsung lampu PJU yang rusak itu, karena anggarannya sangat minim," katanya.
Ia mengakui setiap tahun pihaknya mendapatkan anggaran pemeliharaan lampu penerangan jalan umum sekitar Rp2 miliar.
"Anggaran pemeliharaan lampu PJU (penerangan jalan umum) masih terbatas. Jadi kami tidak bisa memperbaiki ratusan lampu PJU yang rusak," kata dia.
Dedi Ahdiat menilai minimnya anggaran pemeliharaan lampu PJU itu tidak sebanding dengan penerimaan pajak daerah dari sektor Pajak Penerangan Jalan yang diterima Karawang.
Pajak Penerangan Jalan itu cukup besar dibandingkan daerah lainnya di Jawa Barat. Setiap tahun Karawang menerima Pajak Penerangan Jalan sebesar Rp185 miliar.
Tapi yang dialokasikan kembali untuk pengadaan dan perawatan PJU hanya Rp7 miliar per tahun.
"Kami hanya diberi anggaran untuk mendirikan PJU Rp5 miliar per tahun dan untuk perawatan Rp 2 miliar," katanya.
Dedi mengatakan, akibat keterbatasan anggaran tersebut pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk membuat wilayah Karawang terang benderang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016