Dewan Pimpinan Wilayah 2 ITHLA (Persatuan Mahasiswa Bahasa Arab) berupaya mencegah paham radikal melalui Seminar Moderasi Beragama dalam Kemah Bahasa Arab di Institut Ummul Quro Al-Islami Bogor dan Vila Nur Inka Pamijahan.
Ketua Bidang Pendidikan dan Kaderaisasi MUI Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Dr. Aep Saepudin Muhtar saat menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut, Senin, mengajak kalangan mahasiswa untuk bersama-sama menangkal radikalisme.
"Tidak boleh terlalu ekstrim kanan (radikal) dan ekstrim kiri (liberal). Hal ini senada dengan ungkapan Baginda Nabi Muhammad Saw, 'Khairul Umuur ausatuha' sebaik-baiknya perkara adalah yang tengah-tengah," kata pria yang akrab disapa Gus Udin itu.
Peraih gelar doktor bidang ilmu politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu menyampaikan bahwa sebagai umat muslim Indonesia harus memiliki sikap tawassuth dalam beragama.
“Kita harus belajar dari beberapa negara di Timur Tengah yang terus menerus konflik dikarenakan tidak adanya titik temu antara agama dan bernegara,” ujarnya.
Menurut Gus Udin yang juga Dosen Universitas Djuanda (Unida) Bogor, internalisasi wawasan kebangsaan dan keagamaan yang utuh akan menangkal paham-paham radikal.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh 114 peserta yang terdiri dari 20 Instansi jurusan Bahasa Arab se wilayah Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Kemah Bahasa Arab merupakan salah satu kegiatan besar di lingkup Dewan Pimpinan Wilayah ITHLA yang mana di dalamnya terdiri banyak rangkaian kegiatan seperti seminar, workshop dan upgrading skill, FGD (Forum Group Discussion) dan Silaturahmi Mahasiswa-mahasiswa Bahasa Arab.
Seminar Moderasi Beragama menjadi salah satu rangkaian kegiatan pada Kemah Bahasa Arab tahun ini. Seminar Moderasi Beragama dengan tema "Implementasi Moderasi Beragama dalam Meningkatkan Keberagaman di Indonesia" bertujuan untuk mencegah paham radikalisme yang sangat marak terjadi di Indonesia.
Acara dibuka oleh Anggota Departemen Keagamaan ITHLA DPW II, Syabab Alan Muhammad sebagai moderator pada kegiatan seminar ini lalu dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Gus Udin.
Seminar ini ditutup dengan penyerahan sertifikat penghargaan oleh panitia dan sesi foto bersama.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Ketua Bidang Pendidikan dan Kaderaisasi MUI Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Dr. Aep Saepudin Muhtar saat menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut, Senin, mengajak kalangan mahasiswa untuk bersama-sama menangkal radikalisme.
"Tidak boleh terlalu ekstrim kanan (radikal) dan ekstrim kiri (liberal). Hal ini senada dengan ungkapan Baginda Nabi Muhammad Saw, 'Khairul Umuur ausatuha' sebaik-baiknya perkara adalah yang tengah-tengah," kata pria yang akrab disapa Gus Udin itu.
Peraih gelar doktor bidang ilmu politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu menyampaikan bahwa sebagai umat muslim Indonesia harus memiliki sikap tawassuth dalam beragama.
“Kita harus belajar dari beberapa negara di Timur Tengah yang terus menerus konflik dikarenakan tidak adanya titik temu antara agama dan bernegara,” ujarnya.
Menurut Gus Udin yang juga Dosen Universitas Djuanda (Unida) Bogor, internalisasi wawasan kebangsaan dan keagamaan yang utuh akan menangkal paham-paham radikal.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh 114 peserta yang terdiri dari 20 Instansi jurusan Bahasa Arab se wilayah Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Kemah Bahasa Arab merupakan salah satu kegiatan besar di lingkup Dewan Pimpinan Wilayah ITHLA yang mana di dalamnya terdiri banyak rangkaian kegiatan seperti seminar, workshop dan upgrading skill, FGD (Forum Group Discussion) dan Silaturahmi Mahasiswa-mahasiswa Bahasa Arab.
Seminar Moderasi Beragama menjadi salah satu rangkaian kegiatan pada Kemah Bahasa Arab tahun ini. Seminar Moderasi Beragama dengan tema "Implementasi Moderasi Beragama dalam Meningkatkan Keberagaman di Indonesia" bertujuan untuk mencegah paham radikalisme yang sangat marak terjadi di Indonesia.
Acara dibuka oleh Anggota Departemen Keagamaan ITHLA DPW II, Syabab Alan Muhammad sebagai moderator pada kegiatan seminar ini lalu dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Gus Udin.
Seminar ini ditutup dengan penyerahan sertifikat penghargaan oleh panitia dan sesi foto bersama.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023