Perum Bulog Divisi Regional Kabupaten Karawang, Jawa Barat, optimistis mampu mencapai target serapan gabah tahun ini, meski kemarau panjang sebagai dampak El Nino melanda sektor pertanian.
"Penyerapan gabah dari petani, tentu kami maksimalkan agar target bisa tercapai," kata Kepala Sub Divre Perum Bulog Karawang, Yuliani Alzam, saat dihubungi di Karawang, Sabtu.
Ia mengakui kalau saat ini serapan gabah petani masih cukup rendah, baru mencapai sekitar 40 persen dari target yang telah ditentukan, yakni 34 ribu ton.
Disebutkan kalau kondisi itu terjadi akibat fenomena El Nino yang dikabarkan mengganggu produktivitas padi di sejumlah daerah.
Baca juga: Bulog Karawang kesulitan serap gabah petani karena harganya tinggi
Faktor lainnya ialah karena saat ini harga gabah petani cenderung tinggi, dan harganya tidak sesuai dengan standar pemerintah.
Namun berkaitan dengan tingginya harga gabah, Bulog menyiasatinya dengan menyerap gabah untuk komersil, bukan untuk cadangan pangan pemerintah.
Menurut dia, Bulog dalam melakukan penyerapan gabah atau beras, itu ada standar yang diberikan oleh pemerintah.
Baca juga: Bulog Karawang siapkan puluhan ton beras untuk operasi pasar murah di sejumlah titik
"Di antara standar itu berkaitan dengan harga pembelian oleh Bulog. Kalau pemerintah itu ada ketetapannya melalui Bapanas (Badan Pangan Nasional), Bulog bisa menyerap gabah petani dengan harga Rp5.500. Sementara realita sekarang di lapangan Rp7. 300. Kalau kami beli, kami melanggar," katanya.
Sehingga, kata dia, sebagai alternatif, selama harga gabah petani tinggi, Bulog melakukan penyerapan untuk komersil. Sebab serapan gabah untuk komersil, standar harganya Rp7.300.
Yuliani berharap agar di sisa waktu tahun ini atau selama beberapa bulan ke depan, serapan gabah petani yang dilakukan Bulog bisa terus meningkat.
Baca juga: Bulog Karawang targetkan serap 56 ribu ton gabah setara beras tahun ini
"Kami sudah melalui saat cadangan beras menipis, karena cadangan beras sebelumnya banyak digunakan untuk bantuan pangan tahap pertama," kata dia.
Lagi pula, katanya, saat ini secara perlahan-lahan, penyerapan beras masih terus dilakukan. Sehingga pihaknya optimistis akan mampu mencapai target serapan beras hingga akhir tahun nanti.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Penyerapan gabah dari petani, tentu kami maksimalkan agar target bisa tercapai," kata Kepala Sub Divre Perum Bulog Karawang, Yuliani Alzam, saat dihubungi di Karawang, Sabtu.
Ia mengakui kalau saat ini serapan gabah petani masih cukup rendah, baru mencapai sekitar 40 persen dari target yang telah ditentukan, yakni 34 ribu ton.
Disebutkan kalau kondisi itu terjadi akibat fenomena El Nino yang dikabarkan mengganggu produktivitas padi di sejumlah daerah.
Baca juga: Bulog Karawang kesulitan serap gabah petani karena harganya tinggi
Faktor lainnya ialah karena saat ini harga gabah petani cenderung tinggi, dan harganya tidak sesuai dengan standar pemerintah.
Namun berkaitan dengan tingginya harga gabah, Bulog menyiasatinya dengan menyerap gabah untuk komersil, bukan untuk cadangan pangan pemerintah.
Menurut dia, Bulog dalam melakukan penyerapan gabah atau beras, itu ada standar yang diberikan oleh pemerintah.
Baca juga: Bulog Karawang siapkan puluhan ton beras untuk operasi pasar murah di sejumlah titik
"Di antara standar itu berkaitan dengan harga pembelian oleh Bulog. Kalau pemerintah itu ada ketetapannya melalui Bapanas (Badan Pangan Nasional), Bulog bisa menyerap gabah petani dengan harga Rp5.500. Sementara realita sekarang di lapangan Rp7. 300. Kalau kami beli, kami melanggar," katanya.
Sehingga, kata dia, sebagai alternatif, selama harga gabah petani tinggi, Bulog melakukan penyerapan untuk komersil. Sebab serapan gabah untuk komersil, standar harganya Rp7.300.
Yuliani berharap agar di sisa waktu tahun ini atau selama beberapa bulan ke depan, serapan gabah petani yang dilakukan Bulog bisa terus meningkat.
Baca juga: Bulog Karawang targetkan serap 56 ribu ton gabah setara beras tahun ini
"Kami sudah melalui saat cadangan beras menipis, karena cadangan beras sebelumnya banyak digunakan untuk bantuan pangan tahap pertama," kata dia.
Lagi pula, katanya, saat ini secara perlahan-lahan, penyerapan beras masih terus dilakukan. Sehingga pihaknya optimistis akan mampu mencapai target serapan beras hingga akhir tahun nanti.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023