Jakarta (Antara Megapolitan) - Ikatan Cendekiawan Muslim se- Indonesia (ICMI) mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mengembangkan sistem dan budaya kepemimpinan yang berwatak Pancasila yang sejati.
Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie mengatakan budaya kepemimpinan itu dapat dilakukan dengan menanamkan dan mempraktikkan sikap saling toleran dan saling hormat-menghormati di antara sesama anak bangsa.
"Toleransi dan kerukunan juga diperlukan sebagai lahan subur bagi berkembangnya kreatifitas dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Jimly dalam pembukaan silahturahmi kerja nasional dan Sekolah Pemimpin Nasional ICMI Angkatan I di Ancol, Jakarta, Kamis malam.
Dia berharap masyarakat Indonesia terus dapat menjaga kerukunan yang telah dibangun oleh para pendahulu sehingga dapat hidup bersama, bersatu, bersinergi dalam kebhinekaan membangun sistem pemerintahan kerakyatan dan dapat efektif mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Untuk itu, kompleksitas dan pluralisme kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus dipandang sebagai kekayaan yang harus dijaga, dilindungi dan dilestarikan dalam suatu kehidupan yang rukun.
Pada acara itu, Presiden RI Ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie melalui pesan singkat yang berupa video, mendorong agar seluruh anggota ICMI terus saling bersinergi menghasilkan karya untuk mendorong kemajuan bangsa sekaligus menjaga persatuan.
"Kita bisa bersinergi baik dan positif, jangan mudah terpancing oleh orang atau golongan dimana pun mereka berada yang tidak menguntungkan bagi persatuan bangsa," ujarnya.
Dia mengatakan setiap orang harus berlomba-lomba untuk berdampak positif bagi kemajuan bangsa dan menghindari perseteruan.
"Kita harus siapkan generasi yang akan datang yang lebih baik dari kita," ujarnya.
Habibie juga mengimbau setiap cendikiawan untuk terus mengembangkan teknologi yang mana teknologi itu akan diserahkan pada generasi yang akan datang.
"Selamat bekerja. Selamat berjuang. Selamat berkarya," tuturnya. (Ant).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie mengatakan budaya kepemimpinan itu dapat dilakukan dengan menanamkan dan mempraktikkan sikap saling toleran dan saling hormat-menghormati di antara sesama anak bangsa.
"Toleransi dan kerukunan juga diperlukan sebagai lahan subur bagi berkembangnya kreatifitas dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Jimly dalam pembukaan silahturahmi kerja nasional dan Sekolah Pemimpin Nasional ICMI Angkatan I di Ancol, Jakarta, Kamis malam.
Dia berharap masyarakat Indonesia terus dapat menjaga kerukunan yang telah dibangun oleh para pendahulu sehingga dapat hidup bersama, bersatu, bersinergi dalam kebhinekaan membangun sistem pemerintahan kerakyatan dan dapat efektif mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Untuk itu, kompleksitas dan pluralisme kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus dipandang sebagai kekayaan yang harus dijaga, dilindungi dan dilestarikan dalam suatu kehidupan yang rukun.
Pada acara itu, Presiden RI Ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie melalui pesan singkat yang berupa video, mendorong agar seluruh anggota ICMI terus saling bersinergi menghasilkan karya untuk mendorong kemajuan bangsa sekaligus menjaga persatuan.
"Kita bisa bersinergi baik dan positif, jangan mudah terpancing oleh orang atau golongan dimana pun mereka berada yang tidak menguntungkan bagi persatuan bangsa," ujarnya.
Dia mengatakan setiap orang harus berlomba-lomba untuk berdampak positif bagi kemajuan bangsa dan menghindari perseteruan.
"Kita harus siapkan generasi yang akan datang yang lebih baik dari kita," ujarnya.
Habibie juga mengimbau setiap cendikiawan untuk terus mengembangkan teknologi yang mana teknologi itu akan diserahkan pada generasi yang akan datang.
"Selamat bekerja. Selamat berjuang. Selamat berkarya," tuturnya. (Ant).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016