Mahasiswa Program Doktor Departemen Teknik Kimia (DTK) Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI), Darmawan Ahmad Mukharror, meraih penghargaan Best Presenter dalam ajang Konferensi Internasional Loss Prevention Asia 2023 (LPA 2023) di Malaysia.
"Meraih gelar best presenter adalah suatu kebanggaan, bukan hanya karena saya mewakili UI, tetapi juga karena mewakili Indonesia secara keseluruhan," kata Darmawan di Kampus UI Depok, Senin.
Dari 35 presenter dalam kategori Process Safety, hanya 7-8 orang yang berasal dari Indonesia, sedangkan sisanya berasal dari berbagai negara lainnya.
"Saya berharap bahwa prestasi sebagai best presenter ini dapat menjadi motivasi bagi para peneliti muda UI untuk terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, minimal dengan berpartisipasi dalam seminar atau konferensi ilmiah tingkat internasional lainnya," ujar Darmawan.
Baca juga: UI bekali mahasiswa pascasarjana pentingnya etika dan integritas
Darmawan mempresentasikan makalah berjudul "Analysis of Hydrocarbon Gas Buried Onshore Pipeline Accidents in Indonesia as the Databases for Failure Frequency Evaluation in a Quantitative Risk Assessment."
Ia memperesentasikan hasil riset yang telah dilakukan bersama dengan guru besar Departemen Teknik Kimia yang saat ini menjabat sebagai Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU.
Makalah yang disampaikan oleh Darmawan merupakan sebagian kecil dari disertasinya pada Program Doktor FTUI.
Meski demikian, penting untuk dicatat bahwa makalah ini adalah salah satu upaya ilmiah pertama yang mencakup pengumpulan data dan analisis data terkait kecelakaan pipeline di Indonesia.
Risetnya memiliki nilai penting, karena dalam analisis risiko kuantitatif untuk pipa minyak dan gas, data-data yang digunakan selama ini berasal dari luar negeri, yang menghasilkan tingkat ketidakpastian dalam hasil analisis risiko bila digunakan di Indonesia.
Baca juga: Mahasiswa UI ciptakan AI uji keselarasan peraturan perundangan
Makalah Darmawan ini menjadi jembatan yang mengurangi ketidakpastian dalam analisis risiko kuantitatif untuk pipeline.
Dekan FTUI Prof. Heri Hermansyah yang juga pembimbing riset Darmawan, menekankan bahwa riset analisis risiko kuantitatif untuk pipeline yang dihasilkan oleh mahasiswa ini mencerminkan bukan hanya kualitas akademik yang tinggi, tetapi juga dedikasi dalam menjalani proses penelitian yang serius dan komprehensif.
"Kami mengirimkan tiga mahasiswa pasca sarjana dari FTUI ke konferensi ini dengan tujuan untuk mempresentasikan hasil riset langsung kepada para ahli industri dari berbagai negara. Paparan hasil riset para mahasiswa FTUI adalah kontribusi berharga bagi disiplin ilmu yang relevan. Kedepannya, penelitian mereka juga akan dipublikasikan pada jurnal internasional Process Safety Progress. Semoga prestasi ini menjadi dorongan bagi mahasiswa FTUI lainnya untuk berinovasi dan berprestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional," kata Prof. Heri.
Baca juga: Zeinab Abbaci, mahasiswi FKUI juara pertama ASEAN Youth Speech Contest
LPA 2023 adalah forum yang mengumpulkan para ahli, akademisi dan praktisi industri untuk berbagi pengalaman dan metode terkini dalam mengelola faktor manusia dan kinerja manusia dalam rangka meningkatkan keselamatan dan manajemen risiko.
Dengan tema "Meningkatkan Kinerja Manusia Menuju Pencegahan Kerugian," LPA 2023 membahas beberapa tema khusus seperti Faktor Manusia & Budaya Keselamatan, Manajemen Risiko & Tanggap Darurat, Digitalisasi & Analisis Data, Keselamatan dalam Lingkungan, Sosial & Tata Kelola (ESG), Keandalan Integritas, Keamanan Proses, Keselamatan & Kesehatan Kerja.
Konferensi ini digelar oleh Center for Advanced Process Safety (CAPS) Universiti Teknologi PETRONAS (UTP) Malaysia, bersama PETRONAS Technical Delivery Excellence, dan berlangsung di Kuala Lumpur Convention Centre.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Meraih gelar best presenter adalah suatu kebanggaan, bukan hanya karena saya mewakili UI, tetapi juga karena mewakili Indonesia secara keseluruhan," kata Darmawan di Kampus UI Depok, Senin.
Dari 35 presenter dalam kategori Process Safety, hanya 7-8 orang yang berasal dari Indonesia, sedangkan sisanya berasal dari berbagai negara lainnya.
"Saya berharap bahwa prestasi sebagai best presenter ini dapat menjadi motivasi bagi para peneliti muda UI untuk terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, minimal dengan berpartisipasi dalam seminar atau konferensi ilmiah tingkat internasional lainnya," ujar Darmawan.
Baca juga: UI bekali mahasiswa pascasarjana pentingnya etika dan integritas
Darmawan mempresentasikan makalah berjudul "Analysis of Hydrocarbon Gas Buried Onshore Pipeline Accidents in Indonesia as the Databases for Failure Frequency Evaluation in a Quantitative Risk Assessment."
Ia memperesentasikan hasil riset yang telah dilakukan bersama dengan guru besar Departemen Teknik Kimia yang saat ini menjabat sebagai Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU.
Makalah yang disampaikan oleh Darmawan merupakan sebagian kecil dari disertasinya pada Program Doktor FTUI.
Meski demikian, penting untuk dicatat bahwa makalah ini adalah salah satu upaya ilmiah pertama yang mencakup pengumpulan data dan analisis data terkait kecelakaan pipeline di Indonesia.
Risetnya memiliki nilai penting, karena dalam analisis risiko kuantitatif untuk pipa minyak dan gas, data-data yang digunakan selama ini berasal dari luar negeri, yang menghasilkan tingkat ketidakpastian dalam hasil analisis risiko bila digunakan di Indonesia.
Baca juga: Mahasiswa UI ciptakan AI uji keselarasan peraturan perundangan
Makalah Darmawan ini menjadi jembatan yang mengurangi ketidakpastian dalam analisis risiko kuantitatif untuk pipeline.
Dekan FTUI Prof. Heri Hermansyah yang juga pembimbing riset Darmawan, menekankan bahwa riset analisis risiko kuantitatif untuk pipeline yang dihasilkan oleh mahasiswa ini mencerminkan bukan hanya kualitas akademik yang tinggi, tetapi juga dedikasi dalam menjalani proses penelitian yang serius dan komprehensif.
"Kami mengirimkan tiga mahasiswa pasca sarjana dari FTUI ke konferensi ini dengan tujuan untuk mempresentasikan hasil riset langsung kepada para ahli industri dari berbagai negara. Paparan hasil riset para mahasiswa FTUI adalah kontribusi berharga bagi disiplin ilmu yang relevan. Kedepannya, penelitian mereka juga akan dipublikasikan pada jurnal internasional Process Safety Progress. Semoga prestasi ini menjadi dorongan bagi mahasiswa FTUI lainnya untuk berinovasi dan berprestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional," kata Prof. Heri.
Baca juga: Zeinab Abbaci, mahasiswi FKUI juara pertama ASEAN Youth Speech Contest
LPA 2023 adalah forum yang mengumpulkan para ahli, akademisi dan praktisi industri untuk berbagi pengalaman dan metode terkini dalam mengelola faktor manusia dan kinerja manusia dalam rangka meningkatkan keselamatan dan manajemen risiko.
Dengan tema "Meningkatkan Kinerja Manusia Menuju Pencegahan Kerugian," LPA 2023 membahas beberapa tema khusus seperti Faktor Manusia & Budaya Keselamatan, Manajemen Risiko & Tanggap Darurat, Digitalisasi & Analisis Data, Keselamatan dalam Lingkungan, Sosial & Tata Kelola (ESG), Keandalan Integritas, Keamanan Proses, Keselamatan & Kesehatan Kerja.
Konferensi ini digelar oleh Center for Advanced Process Safety (CAPS) Universiti Teknologi PETRONAS (UTP) Malaysia, bersama PETRONAS Technical Delivery Excellence, dan berlangsung di Kuala Lumpur Convention Centre.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023